WAHYU DIAN PRATIWI, 100810341 (2012) Positive Deviance Status Gizi Balita di Daerah Terpencil Kabupaten Sidoarjo. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (32kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (46kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (199kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FKM 193-12 PRA P.pdf Download (4MB) |
Abstract
Umumnya balita dengan keJuarga miskin dan berada pada daerah terpencil dengan akses terhadap pangan dan fasilitas kesehatan terbatas, mengalami kekurangan gizi_ Namun, ada beberapa balita justru memiliki status gizi baik meskipun berada pada kondisi tidak menguntungkan_ Keadaan ini disehut penYlmpangan positif Penelitian In! dilakukan uotuk menggambarkan penyimpangan positifstatus gizi balita di daerah terpencil Kabupaten Sidoarjo_ Peneiitian bersifat deskriptif kualitatif dengan desain cross sectional. lumlah inforrnan sebanyak 8 ibu dari keluarga miskin yang memiliki balita gizi baik berusia 6-60 bulan, ditentukan dengan teknik purposive .\-ampling. Data diperoleh melalui pengukuran antropometri balita, wawancara mendalam, dan pengamatan langsung. Variabel penelitian yaitu karakteristik keluarga, kondisi lingkungan, sosial budaya, tingkat konsumsi energi dan protein, serta penyimpangan positif (kebiasaan pemberian makan, kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan, dan kebiasaan mendapat pelayanan kesehatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun orang tua balita tergolong miskin dengan tingkat pendidikan rendah, namun mereka memiliki kebiasaan positif dalam hal pemberian makan, yaitu pemberian kolostrum dan ASI sejak lahir, dan memberikan makanan padat bervariasi. Kebiasaan positif dalam pengasuhan yaitu selalu mengawasi balita ketika bermain dan ayah tidak rnerokok ketika bersama dengan balita. Kebiasaan positif dalam kebersihan yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan rnerendam peralatan makan balita dengan air panas. Kebiasaan positif dalam mendapat pelayanan kesehatan yaitu informan rutin memeriksakan kehamilan pada bidan, rutin membawa balita ke posyandu, dan melengkapi imunisasi. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu penyimpangan positif status gizi balita terjadi karena adanya kebiasaan positif yang dilakukan orang tua balita dari keluarga miskin. Ibu penyimpang positif hendaknya membagikan kebiasaan posit if yang dilakukan kepada masyarakat sekitar agar masyarakat dapat menerapkan kebiasaan positif pada masing-masing keluarga.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | FKM 193-12 PRA P | ||||||
Uncontrolled Keywords: | positive deviance, nutritional status, toddler, remote areas | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 29 Nov 2019 03:33 | ||||||
Last Modified: | 29 Nov 2019 03:33 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91732 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |