FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK PADA ANAK ASUH UPTD KAMPUNG ANAK NEGERI SURABAYA BERDASARKAN TEORI KEPATUHAN MILGRAM

MIKE DANIS MUTIKA WATI, 101611123007 (2019) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK PADA ANAK ASUH UPTD KAMPUNG ANAK NEGERI SURABAYA BERDASARKAN TEORI KEPATUHAN MILGRAM. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
FKM 138 19 Wat f ABSTRAK.pdf

Download (34kB)
[img] Text
FKM 138 19 Wat f DAFTAR ISI.pdf

Download (53kB)
[img] Text
FKM 138 19 Wat f DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (55kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FKM 138 19 Wat f.pdf
Restricted to Registered users only until 3 December 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: Http://lib.Unair.ac.id

Abstract

Perokok mulai merokok pada usia kurang dari 19 tahun. Remaja pria lebih banyak yang mengkonsumsi rokok dibandingkan remaja perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik anak asuh dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan KTR di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya berdasarkan teori Milgram. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 31 orang anak asuh untuk mengisi kuesioner dengan penentuan responden menggunakan cara total sampling. Pengambilan data dengan cara penyebaran kuesioner. Data dari hasil kuesioner dianalisis menggunakan tabulasi silang. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kepatuhan penerapan kawasan tanpa rokok oleh anak asuh UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya. Sedangkan variabel independen (bebas) pada penelitian ini adalah tanggung jawab personal, dukungan sesama rekan, status figur otoritas, legitimasi figur otoritas, dan kedekatan figur otoritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (58,1%) usia anak asuh 12-16 tahun. Sebagian besar (58,1%) anak asuh masih sekolah di SD/ sederajat. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa anak asuh yang memilik tanggung jawab personal yang cukup maka kepatuhannya cukup dengan keeratan hubungan yang kuat (0,530). Anak asuh dengan legitimasi figur otoritas yang baik, maka kepatuhannya cukup dan keeratan hubungan yang cukup (0,300). Anak asuh yang status figur otoritasnya baik, maka kepatuhannya baik dan keeratan hubungannya cukup (0,418). Dukungan sesama rekan yang baik maka kepatuhan cukup dengan keeratan hubungannya sangat lemah (0,214). Kedekatan figur otoritas dengan anak asuh cukup maka kepatuhannya cukup dan keeratan hubungan kedua variabel sangat lemah (0,177). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar usia anak asuh 12-16 tahun dan sekolah di SD/ sederajat. Semua variabel memiliki hubungan dengan kepatuhan terhadap KTR hanya saja keeratan hubungan masing-masing variabel berbeda. Sebaiknya dibentuk peer educator pada anak asuh, jumlah pendamping ditambah, media informasi dibuat lebih menarik, anak asuh tidak malu untuk bercerita tentang masalahnya kepada pembina atau pendamping.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 138/19 Wat f
Uncontrolled Keywords: kepatuhan, kawasan tanpa rokok, anak asuh, teori milgram
Subjects: L Education > LC Special aspects of education > LC4001-4806.5 Children and youth with disabilities. Learning disabled children and youth
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
MIKE DANIS MUTIKA WATI, 101611123007UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc., NIDN :'0016026502UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 03 Dec 2019 07:37
Last Modified: 03 Dec 2019 07:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91935
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item