NIMAS AYU MASHURI, 101511133098 (2019) PENGARUH PERSEPSI BLAME CULTURE TERHADAP SIKAP PERAWAT DALAM MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
FKM 151 19 Mas p ABSTRAK.pdf Download (34kB) |
|
Text
FKM 151 19 Mas p DAFTAR ISI.pdf Download (54kB) |
|
Text
FKM 151 19 Mas p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (57kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FKM 151 19 Mas p.pdf Restricted to Registered users only until 4 December 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan kegiatan penting sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara berkelanjutan. Laporan insiden akan dianalisis agar dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk mencegah kesalahan yang sama terulang kembali. RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari merupakan rumah sakit di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS). Berdasarkan hasil survei awal mengenai pelaporan insiden pada tahun 2018, diketahui bahwa sebanyak 40% responden di RSIS A. Yani dan 34% responden di RSIS Jemursari yang mengetahui ada insiden keselamatan pasien yang tidak dilaporkan. Kemudian sebanyak 40% responden di RSIS A. Yani dan 30% responden di RSIS Jemursari merasa takut untuk melaporkan insiden keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi adanya blame culture terhadap sikap perawat dalam melaporkan insiden keselamatan pasien di RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain kuantitatif. Berdasarkan waktu, desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di rawat inap RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random samping untuk mendapatkan besar sampel di setia unit rawat inap. Sampel yang didapatkan berjumlah 105 perawat di rawat inap RSIS A. Yani dan 138 perawat di rawat inap RSIS Jemursari. Pengambilan data melalui metode survei dengan instrument kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di rawat inap RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari mempersepsikan adanya blame culture yang rendah di tempat kerjanya. Determinan dari blame culture seperti persepsi, perasaan, serta pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan pasien di rawat inap RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari termasuk dalam kategori kurang baik. Perawat di rawat inap RSIS A. Yani sebagian besar memiliki sikap yang positif, begitu juga di RSIS Jemursari. Hasil uji statistik menggunakan uji regresi logistic diketahui bahwa persepsi mengenai adanya blame culture berpengaruh signifikan terhap sikap perawat dalam melaporkan insiden keselamatan pasien (< 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi mengenai adanya blame culture berpengaruh signifikan terhadap sikap perawat dalam melaporkan insiden. Semakin tinggi persepsi tentang adanya blame culture maka semakin negatif sikap perawat dalam melaporkan insiden keselamatan pasien. Saran yang diberikan untuk RSIS A. Yani dan RSIS Jemursari adalah komite keselamatan pasien seharusnya melakukan kegiatan proaktif untuk menggali masalah blame culture pada pelaporan insiden keselamatan pasien.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 151/19 Mas p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | blame culture, keselamatan pasien, rumah sakit | ||||||
Subjects: | T Technology > TT Handicrafts Arts and crafts > TT950-979 Hairdressing. Beauty culture. Barbers' work | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 04 Dec 2019 05:56 | ||||||
Last Modified: | 04 Dec 2019 05:56 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92014 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |