DWIKI NONI ARMYTA, 101511133127 (2019) FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN AKTIF PETUGAS DALAM MELAKSANAKAN SURVEILANS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) DIFTERI DI SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
FKM 159 19 Arm f ABSTRAK.pdf Download (37kB) |
|
Text
FKM 159 19 Arm f DAFTAR ISI.pdf Download (51kB) |
|
Text
FKM 159 19 Arm f DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (45kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FKM 159 19 Arm f.pdf Restricted to Registered users only until 4 December 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Difteri sempat menimbulkan KLB di Jawa Timur pada tahun 2017 dengan ditemukan 460 kasus dengan 16 kematian yang tersebar termasuk di Kota Surabaya. Petugas surveilans memegang fungsi yang sangat penting dalam surveilans epidemiologi karena memiliki peran untuk deteksi dini dan kewaspadaan terjadinya KLB. Terdapat beberapa puskesmas yang belum mencapai 80% target ketepatan waktu dan kelengkapan laporan sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan surveilans. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku predisposisi (usia, pengetahuan, sikap, lama kerja), faktor pemungkin (sarana prasarana, pelatihan), dan faktor penguat (dukungan pimpinan) yang berhubungan dengan peran aktif petugas dalam melaksanakan surveilans PD3I difteri berdasarkan komponen kegiatan surveilans. Penelitian merupakan penelitian observasional deskriptif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan subjek penelitian adalah petugas surveilans PD3I di puskesmas seluruh Surabaya sebanyak 63 orang petugas menggunakan teknik total populasi. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan tabulasi silang melalui uji korelasi koefisien kontingensi (Contingency Coefficient) dan Prevalence Ratio untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel dan besar risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden (92,1%) petugas aktif dalam melaksanakan surveilans PD3I difteri. Hasil analisis frekuensi menunjukkan persentase terendah pada aspek ketepatan waktu laporan (65,1%), pencetakan grafik penyakit (47,6%) serta ketersediaan tenaga epidemiolog terampil di puskesmas (17,5%). Variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah variabel pengetahuan (0,492; PR=17,4; 95%CI=3,736-81,035) dan pelatihan (0,378; PR=14,0; 95%CI=1,699-115,392), sementara variabel usia, sikap, lama kerja, sarana prasarana dan dukungan pimpinan menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar petugas telah berperan aktif dalam melaksanakan surveilans PD3I difteri berdasarkan komponen kegiatan surveilans dengan variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah variabel pengetahuan dan pelatihan. Dinas kesehatan disarankan untuk mengadakan pelatihan dan monitoring peningkatan pengetahuan petugas dalam melaksanakan surveilans PD3I difteri untuk mencapai tujuan surveilans dalam deteksi dini dan kewaspadaan terjadinya KLB.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 159/19 Arm f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | surveilans, difteri, petugas, peran aktif | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA428-428.5 Public health laboratories, institutes, etc. | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 04 Dec 2019 08:06 | ||||||
Last Modified: | 04 Dec 2019 08:06 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92043 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |