ZUMROTUL AZIZAH, 101511535019 (2019) HUBUNGAN PERILAKU PENERAPAN 3M PLUS DENGAN KEPADATAN JENTIK DI DESA SINGOTRUNAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text PSDKU,FKM.36-19 Azi h ABSTRAK.pdf Download (89kB)
	Text PSDKU.FKM.36-19 Azi h DAFTAR ISI.pdf Download (32kB)
	Text PSDKU.FKM.36-19 Azi h DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (210kB)
	Text (FULLTEXT) PSDKU.FKM.36-19 Azi h BR.pdf Restricted to Registered users only until 6 December 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia dan di Indonesia, yang cenderung mengalami peningkatan jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti merupakan penyebab penyakit DBD. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki CFR tinggi sebesar 1,40%. Kasus DBD tertinggi pada kecamatan Banyuwangi dengan peningkatan setiap tahun. Berdasarkan Profil Kesehatan Banyuwangi ABJ setiap tahunnya belum mencapai target yaitu dengan harapan ≥95% yang sesuai target di Indonesia. Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak dipengaruhi dari keadaan lingkungan sekitar dan perilaku masyarakat. Perkembangbiakan nyamuk berada di genangan air yang tertampung di sebuah tempat atau kontainer yang tidak pernah dibersihkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku penerapan 3M Plus dengan kepadatan jentik di Desa Singotrunan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan uji analitik, rancangan bangun adalah cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kartu Keluarga di Desa Singotrunan, Kabupaten Banyuwangi. Sampel dalam penelitian ini yaitu individu sebanyak 245 Kartu Keluarga. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden berada pada kelompok ≥60 Tahun 22,9%. Sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (33,5%). Pekerjaan responden terbanyak sebagai ibu rumah tangga (69,4%). Sebagian besar responden memiliki tingkat kepadatan jentik rendah (53,5%) dan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (93,5%), sikap Cukup (78,0%) serta tindakan yang baik (74,7%). Pengetahuan responden dengan tingkat kepadatan jentik terdapat hubungan dengan nilai (p=0,018), sikap responden dengan tingkat kepadatan jentik tidak terdapat hubungan dengan nilai (p=0,445), dan tindakan responden dengan tingkat kepadatan jentik terdapat hubungan yaitu nilai (p=0,016). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan perilaku penerapan 3M Plus dengan kepadatan jentik di Desa Singotrunan, sehingga diharapkan masyarakat meningkatkan perilaku 3M Plus sebagai salah satu kegiatan pembasmian sarang nyamuk dan pencegahan terhadap penyakit nyamuk.

Actions (login required)

View Item