HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN ZINK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWI SMP UNGGULAN BINA INSANI SURABAYA

ANDRI RAHMAD SUDIARMANTO (2019) HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN ZINK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA SISWI SMP UNGGULAN BINA INSANI SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
FKM GZ 58 19 Sud h ABSTRAK.pdf

Download (34kB)
[img] Text
FKM GZ 58 19 Sud h DAFTAR ISI.pdf

Download (45kB)
[img] Text
FKM GZ 58 19 Sud h DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (60kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FKM GZ 58 19 Sud h.pdf
Restricted to Registered users only until 16 December 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Remaja merupakan salah satu kelompok rawan terhadap stunting karena remaja beresiko mengalami defisiensi asupan makanan baik makronutrien maupun mikronutrien. Defisiensi asupan kalsium dan zink yang merupakan mikronutrien penting bagi pertumbuhan adalah faktor resiko stunting.. Stunting pada masa remaja dan dewasa ini akan menurunkan kapasitas dan produktivitas kerja serta dapat meningkatkan resiko kematian ibu pada saat melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan kalsium dan asupan zink dengan kejadian stunting pada siswi. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional ini dilakukan di SMP Unggulan Bina Insani Surabaya, dengan besar sampel 68 orang yang diambil secara acak sederhana. Variabel dalam penelitian ini yaitu asupan kalsium dan zink (variabel bebas), kejadian stunting (variabel terikat) dan asupan protein (variabel perancu). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji korelasi Kendall’s-Tau serta analisis ANCOVA untuk Menganalisis hubungan variabel secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami stunting sebesar 22.1% dan yang normal sebesar 77.9%, dengan rata-rata nilai Z-score 1,13 ± 0,94. Tingkat konsumsi asupan kalsium cukup sebesar 7.4% responden dan 92.6% responden asupannya kurang, dengan rata-rata asupan sebesar 336,7 ± 326,2 mg/hari. Tingkat konsumsi asupan zink cukup sebesar 5.9% responden dan 94.1% responden asupannya kurang, dengan rata-rata asupan sebesar 5,7 ± 3,0 mg/hari. Tidak ada hubungan antara asupan kalsium (r=0.072;p=0.385), asupan zink (r=0.124;p=0.138), asupan kalsium dan zink (p=0,478) dengan kejadian stunting. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa asupan kalsium dan zink tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada siswi SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Disarankan agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai, siswi dapat melakukan pemantauan status gizinya secara rutin serta berperilaku hidup bersih dan sehat

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM.GZ 58/19 Sud h
Uncontrolled Keywords: Remaja, Stunting, Asupan Kalsium, Asupan Zink
Subjects: T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Program Studi Gizi
Creators:
CreatorsNIM
ANDRI RAHMAD SUDIARMANTONIM101511223025
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri SumarmiNIDN0025066809
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 16 Dec 2019 02:00
Last Modified: 16 Dec 2019 07:03
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92626
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item