Tingkat Pengetahuan Dalam Mendiagnosis Mati Batang Otak Pada Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis I (Ppds I)Neurologi, Bedah Saraf, Dan Anestesiologi Di Rsud Dr. Soetomo Surabaya

Muhammad Ja'far Shodiq (2019) Tingkat Pengetahuan Dalam Mendiagnosis Mati Batang Otak Pada Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis I (Ppds I)Neurologi, Bedah Saraf, Dan Anestesiologi Di Rsud Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (ABSTRAK)
FK.PD.171-19 Sho t abstrak.pdf

Download (428kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
FK.PD.171-19 Sho t daftar isi.pdf

Download (509kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
FK.PD.171-19 Sho t daftar pustaka.pdf

Download (917kB)
[img] Text (FULL TEXT)
FK.PD.171-19 Sho t full text.pdf
Restricted to Registered users only until 16 December 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

LATAR BELAKANG: Transplantasi organ di Indonesia belum mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Masih rendahnya angka transplantasi organ ini salah satu faktornya adalah aspek agama. Oleh karena itu, pengetahuan seorang dokter terhadap mati batang otak ini sangatlah penting diperlukan agar diagnosis menjadi benar dan akurat sehingga meningkatkan probabilitas untuk mendapatkan organ donor dan kebutuhan organ donor di Indonesia dapat terpenuhi dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengevalusi pengetahuan mati batang otak pada dokter PPDS I di indonesia dan mengevaluasi cara mendiagnosis mati batang otak di Indonesia. METODE: Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 21 item pertanyaan. Data diambil selama November 2018 sampai Januari 2019. Sebanyak 132 dokter PPDS I Neurologi, Bedah Saraf, dan Anestesiologi berpartisipasi dalam penelitian ini. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 25. HASIL: Didapatkan pengetahuan mati batang otak pada dokter PPDS I paling banyak pada kategori baik (35,6%), pengetahuan dokter PPDS I terhadap konsep mati batang otak paling banyak pada kategori cukup (41,7%), pengetahuan dokter PPDS I terhadap teknis mendiagnosis mati batang otak paling banyak pada kategori baik (40,2%), dan pengetahuan dokter PPDS I terhadap pemeriksaan mati batang otak paling banyak pada kategori kurang (43,2%). Didapatkan pula perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan mati batang otak antara dokter PPDS I Neurologi, Bedah Saraf, dan Anestesiologi (P<0.001) dan pengetahuan mati batang otak antara dokter PPDS I tingkat II dan III (P=0,032). KESIMPULAN: Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan dokter PPDS I di Indonesia terhadap mati batang otak sudah cukup baik namun masih kurangnya pengetahuan terhadap pemeriksaan mati batang otak pada dokter PPDS I tersebut. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mempromosikan pengetahuan terhadap kematian batang otak pada dokter PPDS I maupun pada dokter profesional/spesialis agar angka transplantasi organ utamanya di Indonesia menjadi meningkat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FK.PD.171/19 Sho t
Uncontrolled Keywords: Mati Batang Otak, Pengetahuan, Dokter PPDS I, Indonesia
Subjects: R Medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Muhammad Ja'far ShodiqNIM011611133161
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAsra Al FauziNIDN0001107012
Thesis advisorChristrijogo Sumartono WaloejoUNSPECIFIED
Depositing User: Ny Siti Sawanah
Date Deposited: 01 Feb 2020 03:21
Last Modified: 01 Feb 2020 03:21
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92640
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item