R HANDHITO SATRIYO SUSILAWAN (2019) PEMBEDAHAN DUA TAHAP PADA AMELOBLASTOMA UNICYSTIC PADA PENDERITA ANAK (LAPORAN KASUS). Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
PPDGS.BMM. 06-19 Sus p ABSTRAK.pdf Download (26kB) |
|
Text
PPDGS.BMM. 06-19 Sus p DAFTAR ISI.pdf Download (49kB) |
|
Text
PPDGS.BMM. 06-19 Sus p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (73kB) |
|
Text (FULLTEXT)
PPDGS.BMM. 06-19 Sus p BR.pdf Restricted to Registered users only until 26 December 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Manajemen terapi ameloblastoma saat ini masih menjadi kontroversi karena sifatnya yang unik dimana memiliki sifat invasif, tumbuh lambat, dengan tingkat kekambuhan yang tinggi, oleh karenanya terapi utama adalah operasi radikal dengan operasi reseksi rahang dengan margin operasi yang cukup serta rekonstruksi. Tingkat kekambuhan ameloblastoma sekitar 75-90% bila terapi kurang adekuat. Disamping itu, pembedahan radikal seringkali memiliki komplikasi serius termasuk kelainan bentuk wajah, disfungsi pengunyahan, dan pergerakan rahang yang tidak normal. Tujuan: Kami menyajikan tatalaksana ameloblastoma unicystic pada pasien anak dengan tumor yang meluas melewati midline mandibula anterior dengan pendekatan pembedahan dua tahap. Penatalaksanaan kasus: Pasien berusia tujuh tahun datang ke rumah sakit Universitas Airlangga dengan asimetri wajah, keluhan benjolan pada bagian anterior mandibula, tidak nyeri. Pasien dilakukan biopsi dinding lesi kistik, marsupialisasi, dan pemasangan obturator, spesimen dikirim untuk pemeriksaan histopatologis dan didapatkan hasil ameloblastoma acanthomatous. Setelah tiga belas bulan dilakukan evaluasi klinis dan radiografi menunjukkan bahwa ukuran massa mengecil, dan diputuskan untuk dilakukan eksisi massa dan peripheral ostektomi. Hasil histopatologis pembedahan tahap kedua didapatkan hasil ameloblastoma follicular dan flexiform. Dari hasil evaluasi rutin dua puluh lima bulan pasca operasi pertama menunjukkan bahwa tidak didapatkan gambaran massa tumor pada radiografis serta didapatkan regenerasi tulang, dan volume tulang yang diinginkan diamati dari evaluasi orthopantomogram. Kesimpulan: Tatalaksana pembedahan pada ameloblastoma unicystic mandibula dengan marsupialisasi diikuti dengan eksisi dan peripheral ostektomi pada evaluasi rutin jangka panjang menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, dapat menghindarkan kerusakan yang lebih luas pada struktur anatomi vital, memiliki fungsi rehabilitasi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menghindari operasi yang lebih radikal, terkait dengan berbagai komplikasi dan dampak psikologis terutama pada pasien anak.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDGS.BMM. 06-19 Sus p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Ameloblastoma, unicystic, acanthomatous, follicular, flexiform, marsupialisasi, eksisi, peripheral ostektomi, anak | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry |
|||||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi > Oral and Maxilofacial Surgery (Spesialis) | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 26 Dec 2019 10:50 | |||||||||
Last Modified: | 26 Dec 2019 10:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93206 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |