Jannatin Nisa’ Arnindita (2019) Faktor Yang Berhubungan Dengan Positivitas Anti-Hbs Pada Balita Yang Mendapat Vaksin Hepatitis B Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidotopo Wetan Surabaya (Penelitian Observasional Potong Lintang. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (341kB)
	Text (ABSTRAK) 2 . ABSTRAK.pdf Download (66kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (73kB)
	Text 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (63kB)
	Text 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 21 June 2024. Download (209kB) | Request a copy
	Text 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 June 2024. Download (58kB) | Request a copy
	Text 7. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 24 June 2024. Download (79kB) | Request a copy
	Text 8. BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 June 2024. Download (76kB) | Request a copy
	Text 9. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 June 2024. Download (110kB) | Request a copy
	Text 10. BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 June 2024. Download (48kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (82kB)
	Text (LAMPIRAN) 22. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 July 2024. Download (758kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Indonesia adalah negara endemis hepatitis B dengan cakupan imunisasi anak yang sudah baik, namun tingginya angka cakupan imunisasi ini tidak diikuti dengan menurunnya prevalensi infeksi hepatitis B. Uji positivitas anti-HBs masih belum rutin dilaksanakan. Tujuan: Mengetahui proporsi dan faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kadar anti HBs balita yang telah divaksin hepatitis B. Metode: Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Sidotopo Wetan. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah anak berusia 1 – 4 tahun yang telah mendapat vaksin hepatitis B secara lengkap dan tercatat dalam suatu pencatatan resmi. Kriteria eksklusinya adalah anak yang mendapat vaksin sediaan monovalen, lahir dari ibu yang positif HBsAg saat hamil, menerima HBIG saat neonatus, dan enggan untuk menyetujui informed consent yang diwakili oleh orang tua atau wali. Anak-anak tersebut diambil sampel darahnya untuk dites positivitas anti-HBs menggunakan rapid test, kemudian data faktor-faktor yang berhubungan dengan anti-HBs dicatat, di antaranya adalah umur, jenis kelamin, status gizi, kepatuhan dalam mengikuti jadwal vaksinasi dan booster vaksinasi di usia 18 – 24 bulan. Hasil: Terdapat 62,4% responden yang menunjukkan positivitas anti-HBs. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara booster vaksinasi dengan positivitas anti-HBs pada anak usia 1 – 4 tahun. Kesimpulan: Ditemukan anti-HBs positif pada 62,4 % subjek. Booster vaksin adalah faktor yang berhubungan dengan positivitas anti-HBs secara bermakna. Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor lain dengan positivitas anti- HBs.

Actions (login required)

View Item