Kewenangan BNN Dalam Pemberian Rehabilitasi Pada Pecandu Narkotika

Satriyo Bagus Arianto (2019) Kewenangan BNN Dalam Pemberian Rehabilitasi Pada Pecandu Narkotika. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (915kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (424kB)
[img] Text (DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN)
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.pdf

Download (402kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
4. DAFTAR ISI.pdf

Download (411kB)
[img] Text (BAB I)
5. BAB I .pdf

Download (505kB)
[img] Text (BAB II)
6. BAB II .pdf
Restricted to Registered users only until 4 February 2023.

Download (516kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
7. BAB III .pdf
Restricted to Registered users only until 4 February 2023.

Download (529kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
8. BAB IV .pdf
Restricted to Registered users only until 4 February 2023.

Download (428kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9. DAFTAR BACAAN.pdf
Restricted to Registered users only until 4 February 2023.

Download (426kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Skripsi ini berjudul “Kewenangan BNN Dalam Pemberian Rehabilitasi Pada Pecandu Narkotika”. Dalam penelitian yang menggunakan metode doktrinal dilakukan dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conseptual approach) dengan tujuan untuk menganalisis rumusan masalah penelitian ini. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) Apakah BNN mempunyai kewenangan untuk memberikan rehabilitasi pada pecandu narkotika?; (2) Apa yang menjadi dasar pertimbangan BNN dalam pemberian rehabilitasi pada pecandu narkotika?. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kewenangan BNN untuk memberikan rehabilitasi menghasilkan suatu konsep kewenangan BNN berdasarkan klasifikasi rehabilitasi secara khusus. Terdapat dua klasifikasi rehabilitasi secara khusus yaitu secara voluntary (pecandu melaporkan diri) dan compulsory (pecandu tertangkap tangan oleh penyidik) dimana pada kategori compulsory dibagi menjadi tiga jenis yaitu, 1. Rehabilitasi yang diberikan selama proses peradilan (penyidikan, penuntutan dan persidangan di pengadilan); 2. Rehabilitasi diluar proses peradilan; 3. Rehabilitasi yang diberikan setelah putusan atau penetapan pengadilan dimana penyidik biasa memberikan rehabilitasi setelah adanya putusan atau penetapan pengadilan. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa pada dasarnya pertimbangan BNN dalam pemberian rehabilitasi pada pecandu narkotika merupakan hasil dari konsep kewenangan BNN yang dirumuskan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FH 17/20 Ari k
Uncontrolled Keywords: BNN authority, rehabilitation, narcotic addicts
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3625-3649 Food. Drugs. Cosmetics
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Satriyo Bagus AriantoNIM031611133163
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAstutikNIDN0003036802
Depositing User: sugiati
Date Deposited: 04 Feb 2020 03:22
Last Modified: 04 Feb 2020 03:22
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93817
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item