Fatma Rosida, - and Novi Rahayu Arianti, - and Rahmadewi, - and Dominicus Husada, - and Dwi Murtiastutik, - and Iskandar Zulkarnain, - (2015) Penyembuhan Luka Lambat Disertai Infeksi Kulit Akibat Candida Parapsilosis pada Lesi Perioral Kronis Pasien HIV. Media Dermato-Venereologica Indonesiana, 42. 26s-33s. ISSN 0216-0773
Text (Artikel)
15. PENYEMBUHAN LUKA LAMBAT DISERTAI INFEKSI KULIT.pdf Download (214kB) |
|
Text (Peer Review)
Penyembuhan Luka Lambat.pdf Download (2MB) |
|
Text (Similarity)
Penyembuhan Luka Lambat Disertai Infeksi Kulit Akibat Candida Parapsilosis pada Lesi Perioral Kronis Pasien HIV.pdf Download (2MB) |
|
Text (Peer Review)
C31-Peer Review.pdf Download (1MB) |
Abstract
Manifestos! oral merupakan indikator awal dan paling periling pada infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kandidiasis oral sering dijumpai pada anak dengan sel T CD4+ yang rendah. Candida parapsilosis merupakan spesies kandidayang sering diisolasi dari kultur darah, namun berdasarkan literatur hingga saat ini belum ditemukan data maupun laporan kasus manifestasi kulit akibat C.parapsilosis. Dilaporkan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dengan keluhan krusta hemorhagik pada perioral selama 6 minggu. Diawali dengan lesi terbuka akibat trauma dan bertambah luas seiring waktu. Pasien telah terdiagnosis HIV dan tuberkulosis paru sejak 2 tahun terakhir, serta rutin mengkonsumsi obat antiretroviral (AR V) dan obat anti-tuberkulosis. Terapi antibiotik sistemik dan topikal diberikan selama 1 bulan tanpa adanya perbaikan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kntsta hemorhagik pada daerah perioral dengan diameter 10-15cm yang mudah berdarah. Dilakukan pemeriksaan pewarnaan Gram dan sediaan basah, IgG/IgManti HSV-1 dan HSV-2, KOH, dan histopatologi. Kultur juga diambil dari kerokan kulit, jaringan kulit dan krusta. Kultur pada krusta menunjukkan adanya C. parapsilosis. Pemeriksaan laboratorium lainnya menunjukkan hasil negatifdan tidak ditemukan adanya keganasan. Pasien didiagnosis Dengan HIV stadium III dengan imunodeflsiensi berat. Micafungin lOOmg diberikan selama 7 hari diikuti dengan pemberian Flukonazol 45mg selama 9 hari disertai perawatan luka dengan tepat, memberikan hasil yang memuaskan. Candida parapsilosis sering kali diisolasi dari kultur darah dan sangatjarang sekali ditemukan pada kulit meskipun merupakan komensal pada kulit manusia. Rendahnya jumlah sel T CD4+ dan lamanya penggunaan antibiotik, diduga menyebabkan terhambatnyaproses penyembuhan luka dan timbulnya infeksi nosokomial yang disebabkan oleh C. parapsilosis. Pada kasus ini, terapi menggunakan obat golongan antifungal terbaru echinocandin, serta perawatan luka yang tepat menunjukkan hasil yang sangat baik
Item Type: | Article | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | krusta hemoragik, candidaparapsilosis, infeksi HIV, penyembuhan luka | ||||||||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RB Pathology |
||||||||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Kulit | ||||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||||
Depositing User: | arys fk | ||||||||||||||
Date Deposited: | 15 Jul 2020 03:16 | ||||||||||||||
Last Modified: | 19 May 2022 08:53 | ||||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/95904 | ||||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||||
Actions (login required)
View Item |