Agithia Rahma Kusuma Wardhani (2020) Perbandingan Kualitas Citra Single-Shot Fast Spin Echo Dan Multi-Shot Fast Spin Echo Mr Myelography Lumbal. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (469kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (241kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (224kB)
	Text (PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (557kB)
	Text (TINJAUAN PUSTAKA) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 3 July 2023. Download (603kB) | Request a copy
	Text (METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 July 2023. Download (512kB) | Request a copy
	Text (HASIL PENELITIAN) 7. BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 July 2023. Download (236kB) | Request a copy
	Text (PEMBAHASAN) 8. BAB V PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 July 2023. Download (237kB) | Request a copy
	Text (KESIMPULAN SARAN) 9. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 July 2023. Download (218kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB)

Abstract

Pada Pemeriksaan MRI pemilihan sekuens ditujukan untuk menghasilkan kualitas citra dan mengurangi waktu pemeriksaaan. Berbagai teknik fast scan telah dikembangkan, dimana salah satunya yaitu teknik fast spin echo yang biasanya disebut juga dengan teknik “multi-shot” atau teknik Multi-Shot Fast Spin Echo, teknik tersebut telah memiliki variasi yang disebut dengan teknik Single-Shot Fast Spin Echo (SSFSE) Teknik ini merupakan teknik ultrafast pada sekuens T2-weighted. Terdapat banyak persamaan karakteristik pada kedua sekuens tersebut, perbedaan keduanya hanya pada teknik pengisian K-Space dan dapat digunakan untuk meminimalisir penggunaan waktu dalam pemeriksaan MRI. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kedua sekuens tersebut sehingga mendapatkan kualitas citra yang optimal. Penelitian ini menggunakan 16 sampel yang terdiri dari rentang usia 15 hingga 84 tahun dengan 4 kategori klinis yang berbeda. Responden akan menilai secara kualitatif pada setiap sampel penelitian. Penilaian dilakukan pada empat kategori penilaian yaitu Ketampakan Artefak,Struktur Anatomi,Diagnosis Confindence,dan Noise. Penelitian ini menghasilkan data yang di analisis menggunakan uji Wolcoxon Sign Rank Test. Hasil dari penelitian dari uji Wolcoxon Sign Rank Test menunujukan bahwa pada kategori Ketampakan Artefak Single-Shot Fast Spin Echo mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan Multi-Shot Fast Spin Echo, Sedangkan untuk kategori Struktur Anatomi,Diagnosis Confindence, dan Noise diperoleh nilai rata rata lebih tinggi pada Multi-Shot Fast Spin Echo dibandingkan Single-Shot Fast Spin Echo.

Actions (login required)

View Item