Kevita Putri Alisya Program Studi S-1 Biologi Departemen Biologi (2020) Pengaruh Aktivitas Antioksidan Kurkumin Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Pada Mencit (Mus Musculus L.) Yang Dipapar Timbal. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) HALAMAN JUDUL.pdf Download (404kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (237kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (130kB)
	Text (BAB I) BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (193kB)
	Text (BAB II) BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until August 2023. Download (288kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until August 2023. Download (289kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until August 2023. Download (196kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until August 2023. Download (105kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (269kB)
	Text (LAMPIRAN) Lampiran.pdf Restricted to Registered users only until August 2023. Download (132kB) | Request a copy

Abstract

Timbal (Pb) dapat menginduksi kerusakan organ melalui dua mekanisme, yaitu pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) dan penekanan langsung pada aktivitas antioksidan endogen. Kerusakan organ, utamanya hepar, ditandai dengan adanya peningkatan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) yang melebihi normal. Kurkumin, konstituen dari Curcuma, diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antioksidan kurkumin terhadap kadar SGOT dan SGPT pada mencit yang dipapar Pb. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan mencit jantan strain BALB/c berumur 3 bulan sebanyak 25 ekor sebagai hewan coba, yang kemudian dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu P1 (Kontrol), P2 (Pb 75 mg/kgBB), P3 (Pb 150 mg/kgBB), P4 (Pb 75 mg/kgBB + kurkumin 20 ppm), dan P5 (Pb 150 mg/kgBB + kurkumin 20 ppm). Pemberian larutan Pb dan kurkumin dilakukan secara oral selama 30 hari. Mencit kemudian dibedah dan diambil darahnya secara intrakardiak. Untuk pengukuran kadar SGOT dan SGPT digunakan larutan tris, Laspartat, L-alanin, LDH, 2-oxoglutarat, dan NADH, lalu dilakukan pembacaan kadar menggunakan ABX Pentra 400. Data hasil pengukuran SGOT dan SGPT diuji dengan menggunakan uji One-way ANOVA (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan untuk nilai rata-rata kadar SGOT tertinggi terlihat pada kelompok P3 (184 ± 45,72) U/L dan yang terendah pada kelompok P1 (160,4 ± 35,84) U/L. Sedangkan, untuk nilai rata-rata kadar SGPT tertinggi terlihat pada kelompok P3 (84,8 ± 21,94) U/L dan yang terendah pada kelompok P1 (55,6 ± 18,34) U/L. Berdasarkan uji statistik, data tidak memiliki beda signifikan pada masing-masing kelompok perlakuan. Kesimpulan menunjukkan bahwa pemberian kurkumin tidak dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT akibat paparan Pb.

Actions (login required)

View Item