Hendrawan Pradana (2020) Urgensi Keterangan Saksi Verbalisan Di Persidangan Perkara Pidana. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (242kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (118kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (126kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (301kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II KETERANGAN SAKSI VERBALISAN DI PERSIDANGAN.pdf Restricted to Registered users only until 1 September 2023. Download (437kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III RATIO DECIDENDI HAKIM YANG MENGHADIRKAN SAKSI VERBALISAN DALAM MEMUTUS PERKARA PIDANA.pdf Restricted to Registered users only until 1 September 2023. Download (378kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 1 September 2023. Download (113kB) | Request a copy |
|
Text
8. DAFTAR BACAAN.pdf Download (178kB) |
Abstract
Implementasi jaminan kepastian hukum dan perlindungan hak asasi manusia secara nyata terdapat dalam proses penyelesaian perkara pidana. Pelaku tindak pidana berhak mendapatkan proses hukum yang adil melalui pemidanaanya, sedangkan bagi korban berhak mendapatkan perlindungan berupa pemulihan sebagai akibat kerugian yang dideritanya. Keterangan saksi merupakan alat bukti utama dalam pembuktian. Dalam hal terdapat penyangkalan keterangan terdakwa atau saksi yang dinyatakan dalam BAP, maka jaksa penuntut umum baik atas inisiatif sendiri maupun atas permintaan hakim yang mengadili perkaranya dapat menghadirkan saksi verbalisan atau saksi penyidik yang menangani perkaranya terdakwa tersebut. Isu hukum yang diajukan: relevansi saksi verbalisan dihadirkan di persidangan perkara pidana dan 2. Ratio decidendi pertimbangan hakim dalam memutus perkara pidana yang menhadirkan saksi verbalisan. Tipe penelitian tesis ini adalah penelitian hukum nirmatif, dengan pendekatan perundang undangan, pendekatan konsep dan pendekatan kasus. Urgensi menghadirkan saksi verbalisan dalam proses pemeriksaan di pengadilan tergantung pada kebutuhan praktis dalam pembuktian suatu perkara. Keterangan saksi verbalisan tidak berbeda dengan keterangan saksi pada umumnya. Terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 65/PUU-VIII/2010, telah memperluas pengertian saksi dalam KUHAP, yang tidak selalu mendengar melihat dan mengalami sendiri, secara eksplisit diakuinya saksi alibi, termasuk juga saksi verbalisan. Dalam konsteks pembuktian, kehadiran saksi verbalisan menjadi penting, karena untuk mengklarifikasi penyangkalan keterangan saksi maupun tersangka di BAP penyidikan. Urgensi saksi bukan terletak pada yang ia lihat, ia dengar dan ia alami sendiri suatu tindak pidana, namun pada relevansi kesaksiannya dengan perkara pidana yang sedang diperiksa. Ratio decidendi keterangan saksi verbalisan dapat digunakan untuk mendukung keyakinan hakim dalam memutus perkara dengan menemukan relevansinya dengan alat alat bukti yang lain.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 THD. 10-20 Pra u | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Urgensi, Saksi Verbalisan, pemeriksaan perkara di pengadilan | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K5000-5582 Criminal law and procedure > K5015.4-5350 Criminal law | |||||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum > Minat Studi Hukum Peradilan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 01 Sep 2020 05:31 | |||||||||
Last Modified: | 01 Sep 2020 05:31 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/98268 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |