PENGARUH SISTEM NIOSOM (SPAN 60-KOLESTEROL) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SEDIAAN DAN PELEPASAN DIKLOFENAK SODIUM DARI BASIS GEL HIDROKSIPROPIL SELULOSA

Elyka Milawati, FF (2008) PENGARUH SISTEM NIOSOM (SPAN 60-KOLESTEROL) TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SEDIAAN DAN PELEPASAN DIKLOFENAK SODIUM DARI BASIS GEL HIDROKSIPROPIL SELULOSA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-milawatiel-14486-kkbkk-2-p.pdf

Download (848kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Diklofenak merupakan obat golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) yang merupakan derivat dari asam fenilasetat. Obat tersebut mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan analgesik dengan waktu paruh yang singkat, tetapi diakumulasi di cairan sinovial sehingga digunakan untuk terapi rheumatoid arthritis, osteoarthritis, spondilitis, ankilosa, dan pirai. Pada penggunaan peroral, diklofenak mengalami metabolisme lintas pertama sehingga hanya 50% obat yang mencapai sirkulasi sistemik dan memiliki efek samping pads gastrointestinal yaitu menyebabkan ulkus, perforasi dinding usus bahkan perdarahan sehingga lebih baik jika diklofenak diberikan dengan rute selain peroral, salah satunya topikal yaitu dalam bentuk sediaan gel. Salah satu jenis diklofenak yang banyak digunakan untuk pemakaian topikal adalah natrium diklofenak. Gel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan bentuk sediaan topikal lainnya, yaitu mudah dioleskan, tidak lengket, mudah dibersihkan, menimbulkan efek dingin dan menyejukkan. Permasalahan pada pembuatan sediaan gel natrium diklofenak adalah sifat natrium diklofenak yang merupakan obat lipofil dan memiliki kelarutan dalam air yang terbatas sedangkan gel bersifat hidrofil sehingga perlu dilakukan modifikasi formula, salah satunya dengan bentuk vesikel dimana natrium diklofenak terbalut didalamnya. Salah satu bentuk vesikel adalah niosom. Niosom merupakan bentuk vesikel yang tersusun atas surfaktan nonionik dan kolesterol. Dengan adanya surfaktan diharapkan natrium diklofenak yang bersifat lipofil akan lebih campur dan terdistribusi merata dalam basis gel yang hidrofil sehingga difusi obat lebih baik dan pelepasan obat lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem niosom yang terdiri dari natrium diklofenak, span 60 dan kolesterol dengan perbandingan 1:6:6 terhadap karakteristik sediaan dan pelepasan obat natrium diklofenak dari basis gel HPC. Pada penelitian ini dibuat sediaan dengan 3 macam formula yaitu formula I yang hanya terdiri dari natrium diklofenak dan basis gel HPC, formula II yang terdiri dari natrium diklofenak, basis gel HPC, span 60 dan kolesterol dan formula III terdiri dari natrium diklofenak dalam sistem niosom dengan perbandingan natrium diklofenak, span 60 dan kolesterol 1:6:6 dan basis gel HPC. Dari hasil penetapan bahan obat yang terjebak didalam niosom, didapatkan rerata efisiensi penjebakan sebesar (74,33 ± 8,81) %. Evaluasi sediaan meliputi organoleptis, pH dan uji pelepasan. Sebelum dilakukan evaluasi sediaan, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas untuk memastikan bahwa sediaan homogen. Hasilnya didapatkan % KV antar cuplikan dan antar replikasi dalam 1 formula < 6% yang menunjukkan bahwa semua sediaan homogen dan reprodusibel. Dari organoleptis diketahui bahwa sistem niosom (natrium diklofenak, span 60, kolesterol 1:6:6) dengan efisiensi penjebakan 74,33 % berpengaruh terhadap karakteristik sediaan yaitu lebih encer dibanding dengan formula II (mengandung komponen niosom tetapi tidak dibuat niosom). Sedangkan terhadap warna dan bau sediaan, sistem niosom tidak berpengaruh. Warna sediaan formula II dan III yang berbeda dari formula I disebabkan oleh adanya span 60 dan kolesterol dalam formula II dan III yang membuat sediaan berwarna putih susu bukan karena dibuat sistem niosom. Sedangkan pada penentuan pH, sistem niosom yang dibuat meningkatkan pH sediaan, terbukti dengan rerata pH yang didapatkan menunjukkan pH formula III (7,34±0,06) > formula II (7,06±0,2088) yang setelah diuji HSD diketahui bahwa pH formula II berbeda bermakna dengan pH formula III. Pada pelepasan natrium diklofenak dari basis gel, sistem niosom (diklofenak, span 60, kolesterol 1:6:6) dengan efisiensi penjebakan 74,33% meningkatkan pelepasan sebesar 21,28% dibandingkan dengan formula II yang hanya mengandung komponen niosom tetapi tidak dibuat niosom. Hal tersebut terlihat dari harga fluks formula III (90,3294±3,62 µg/cm2/menit'2) > formula II (71,1095±3,37 gg/cm2/menit'A ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem niosom yang dibuat dari natrium diklofenak, span 60 dan kolesterol 1:6:6 dengan efisiensi penjebakan 74,33% berpengaruh terhadap karakteristik sediaan yaitu lebih encer dibanding formula II, meningkatkan pH sediaan serta meningkatkan pelepasan natrium diklofenak dari basis gel HPC sebesar 21,28% dibanding formula II yang mengandung komponen niosom tetapi tidak dibuat niosom.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 191-10 Mil p (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available)
Uncontrolled Keywords: DICLOFENAC; DRUGS; CHOLESTEROL
Subjects: R Medicine
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
Elyka Milawati, FFUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorEsti Hendradi, Dra. Hj., Apt., M.Si., Ph.D.UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 29 Mar 2011 12:00
Last Modified: 29 Jul 2016 10:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9871
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item