PENINGKATAN KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSI INDOMETASIN DENGAN KOMPLEKS INKLUSI HIDROKSIPROPIL- β-SIKLODEKSTRIN (Metode Kopresipitasi-evaporasi)

Ryanperi Kusuma, FF (2008) PENINGKATAN KELARUTAN DAN LAJU DISOLUSI INDOMETASIN DENGAN KOMPLEKS INKLUSI HIDROKSIPROPIL- β-SIKLODEKSTRIN (Metode Kopresipitasi-evaporasi). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-kusumaryan-14719-kkbkk-2-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Indometasin merupakan salah satu obat golongan antiinflamasi non steroid yang memiliki khasiat antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Seperti juga obat¬obat golongan antiinflamasi non steroid yang lain, indometasin memiliki efek samping pada gastrointestinal yaitu dapat menyebabkan terjadinya gastric ulcer atau iritasi lambung dan perdarahan pada gastrointestinal. Disamping itu, indometasin memiliki kelarutan yang terbatas sehingga akan memperlama waktu kontak obat tersebut di dalam saluran cerna pada kadar jenuhnya. Untuk obat¬obat yang sukar larut dalam air, laju disolusi merupakan tahap yang menjadi pengendali laju absorpsi sistemik obat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kelarutan obat tersebut dalam air, salah satunya dengan pembentukan kompleks inklusi. Hidroksipropil-(3-siklodekstrin merupakan senyawa turunan (3-siklodekstrin yang dapat membentuk kompleks inklusi dengan indometasin. Kompleks inklusi ini terbentuk karena molekul dari indometasin dapat masuk ke dalam rongga hidroksipropil-(3-siklodekstrin, yaitu pada bagian gugus klorofenil dari indometasin yang bersifat hidrofob dan memiliki ukuran yang sesuai dengan rongga hidroksipropil-(3-siklodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hidroksipropil-(3-siklodekstrin terhadap kelarutan indometasin dan mengetahui seberapa jauh peningkatan laju disolusi dari indometasin bila dibuat kompleks inklusi dengan hidroksipropil-13-siklodekstrin menggunakan metode kopresipitasi-evaporasi. Sebelum dilakukan pembentukan kompleks inklusi antara indometasin dan hidroksipropil-(3-siklodekstrin, maka dilakukan uji kelarutan indometasin dalam berbagai kadar larutan hidroksipropil-13-siklodekstrin untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh hidroksipropil-J3-siklodekstrin dalam meningkatkan kelarutan indometasin dalam air dan menentukan rasio molar pembentukan kompleks inklusi. Dan profil kelarutan yang diperoleh, diketahui tipe kompleks yang terbentuk merupakan kompleks inklusi dengan perbandingan molar 1:1 karena kurva yang dihasilkan linier, dengan nilai konstanta stabilitas kompleks (Ki:i) sebesar 0,3359 M-1. Kemudian dilakukan pembuatan campuran fisik dan kompleks inklusi (1:1) antara indometasin dengan hidroksipropil-13-siklodekstrin dengan metode kopresipitasi-evaporasi. Campuran fisik dan senyawa kompleks inklusi yang terbentuk dikarakterisasi dengan menggunakan DTA (Differential Thermal Analysis) dan spektrometer FTIR. Hasil karakterisasi menggunakan DTA pada indometasin menunjukkan adanya puncak endotennis pada suhu 163,1°C yang merupakan titik lebur indometasin. Pada termogram kompleks inklusi, puncak endotermis muncul pada suhu 165,0°C yang kemungkinan merupakan titik lebur indometasin. Sehingga ada kemungkinan terdapat indometasin yang tidak terinklusi dalam molekul hidroksipropil-13-siklodekstrin. Sedangkan puncak endotermis yang menunjukkan proses meleburnya kompleks inklusi kemungkinan berada pada suhu > 250°C. Spektrum inframerah campuran fisik masih menunjukkan adanya puncak¬puncak pada bilangan gelombang yang mirip dengan spektrum inframerah indometasin, sehingga diperkirakan tidak terjadi interaksi antara indometasin dengan hidroksipropil-(3-siklodekstrin. Sedangkan pada spektrum inframerah kompleks inklusi, yang dapat dilihat pada halaman 42, gugus C=0 dari indometasin tidak terlihat memberikan puncak spektrum. Hal ini kemungkinan disebabkan karena gugus tersebut terinklusi dalam rongga hidroksipropil-(3-siklodekstrin. Uji disolusi dilakukan terhadap indometasin, campuran fisik indometasin¬hidroksipropil-(3-siklodekstrin, dan kompleks inklusi indometasin-hidroksipropil-3-siklodekstrin, dalam media air bebas CO2 pada suhu media 37 ± 0,5°C dengan menggunakan alat disolusi tipe I (tipe keranjang), kecepatan putaran 50 rpm, selama 60 menit. Sampel diambil sebanyak 5,0 mL pada menit ke 3, 6, 9, 12, 15, 20, 30, 45, dan 60. selanjutnya sampel diamati dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum indometasin 266 nm dan diperoleh kadar indometasin yang terlarut dalam media disolusi tiap waktu. Dari data yang diperoleh, dibuat profil disolusi dari indometasin, campuran fisik indometasin-hidroksipropil-P-siklodekstrin, dan kompleks inklusi indometasin-hidroksipropil-(3-siklodekstrin. Hasil perhitungan ED pada menit ke 6 dan perhitungan slope dari profil indometasin menunjukkan bahwa terjadi peningkatan laju disolusi kompleks inklusi indometasin-hidroksipropil-(3-siklodekstrin bila dibandingkan dengan indometasin dan campuran fisik indometasin-hidroksipropil-(3-siklodekstrin. Berdasarkan hasil perhitungan ED 6, persentase indometasin yang terdisolusi meningkat sebanyak 12,2 kali dalam kompleks inklusi indometasin¬hidroksipropil-13-siklodekstrin apabila dibandingkan dengan indometasin. Slope profil disolusi kompleks inklusi juga meningkat sebesar 18,1 kali dibandingkan slope profil disolusi indometasin. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa pembuatan kompleks inklusi indometasin-hidroksipropil-13-siklodekstrin dengan metode kopresipitasi¬evaporasi dapat meningkatkan kelarutan dan laju disolusi indometasin. Tahap pembentukan kompleks inklusi merupakan tahap yang sangat penting dalam menentukan terbentuknya senyawa kompleks inklusi yang dihasilkan, karena dalam tahap ini terjadi interaksi antara molekul guest dengan host yang menentukan keberhasilan terbentuknya kompleks inklusi. Disarankan untuk dilakukan penelitian tentang pembuatan kompleks inklusi indometasin¬hidroksipropil-0-siklodekstrin dengan metode yang lain, untuk mengetahui metode yang terbaik dalam meningkatkan laju disolusi indometasin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 86-10 Kus p (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available)
Uncontrolled Keywords: INDOMETHACIN
Subjects: R Medicine
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
Ryanperi Kusuma, FFUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAchmad RadjaramUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2011 12:00
Last Modified: 03 Aug 2016 06:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9913
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item