Diah Mustikarini, FF (2008) PENGARUH HIDROKSIPROPIL-β-SIKLODEKSTRIN SEBAGAI SENYAWA PEMBENTUK KOMPLEKS INKLUSI TERHADAP KELARUTAN INDOMETASIN PADA BERBAGAI pH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-mustikarin-14721-kkbkk-2-p.pdf Download (851kB) | Preview |
Abstract
Indometasin merupakan obat antiinflamasi non steroid (NSAID) yang praktis tidak larut dalam air. Dalam pemberian peroral dapat menimbulkan beberapa efek samping terutama iritasi pada saluran pencernaan, yang mana disebabkan karena terbatasnya kelarutan zat aktif tersebut, sehingga memperlama terjadinya kontak zat aktif dengan mukosa saluran pencernaan pada kadar jenuhnya. Kelarutan indometasin dapat ditingkatkan melalui pembentukan kompleks inklusi antara indometasin dengan hidroksipropil-(3-siklodekstrin (HPI3CD). Kompleks inklusi terbentuk dengan cara masuknya gugus aromatik dari molekul indometasin ke dalam rongga HP(3CD yang bersifat hidrofob. Bagian luar rongga HP(3CD bersifat hidrofilik, sehingga dapat meningkatkan kelarutan indometasin. Pemilihan HPPCD sebagai senyawa pembentuk kompleks inklusi dengan indometasin didasarkan pada kelebihan–kelebihan yang dimilikinya, kesesuaian ukuran molekul indometasin dan terutama dapat digunakan untuk sediaan parenteral. Kelarutan suatu senyawa dapat dipengaruhi oleh pH. Indometasin memiliki nilai pKa 4,5. Senyawa ini akan banyak berada dalam bentuk molekul terion bila dilarutkan dalam pH basa. Banyaknya bagian molekul yang terionisasi akan mempengaruhi pembentukan kompleks inklusi indometasin-hidroksipropil¬f3-siklodekstrin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh HP j3CD sebagai senyawa pembentuk kompleks inklusi terhadap kelarutan indometasin pada beberapa pH yang mendekati pH fisiologis tubuh, yaitu pH 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0. Uji kelarutan dilakukan dengan menambahkan sejumlah berlebih indometasin kedalam 15 mL larutan dapar fosfat (0,2 M) pH 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0, kemudian dikocok dalam sebuah wadah dengan pengaduk menggunakan stirer pada suhu 37 ± 0,5 °C sampai tercapai waktu kelarutan jenuh yaitu selama 5 jam. Larutan diambil dan disaring dengan membran filter 0,45 µm. Kadar indometasin yang terlarut ditentukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada ? max = 266,0 nm. Jumlah indometasin yang terlarut dalam larutan dapar pH 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0 secara berurutan sebesar 0,39 x 104 M; 4,07 x 104 M; 54,77 x 104 M dan 148,59 x 104 M. Kelarutan indometasin meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Pada pH yang semakin basa, indometasin yang bersifat asam lemah (pKa 4,5) memiliki bentuk tenon lebih besar sehingga kelarutannya semakin besar. Dalam larutan dapar yang mengandung HP13CD 10 mM, jumlah indometasin yang terlarut sebesar 3,93 x 10-4 M pada pH 5,0; 20,68 x 10-4 M pada pH 6,0; 85,71 x 10~ M path pH 7,0 dan 171,33 x 10'4 M path pH 8,0. Kelarutan indometasin meningkat dalam larutan HP f3CD 10 mM, karena terbentuk kompleks inklusi antara indometasin dengan HP3CD. Kapasitas kelarutan indometasin dalam larutan HP(3CD 10 mM pada pH 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0 berturut-turut sebesar 0,35 mM; 1,66; 3,09 mM dan 2,27 mM. Berdasarkan uji t-test path pH 5,0; 6,0; 7,0 dan 8,0 terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar indometasin tanpa dan dengan HPI3CD 10 mM.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 88-10 Mus p (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available) | ||||||
Uncontrolled Keywords: | MEFENAMIC ACID; DRUGS THERAPY | ||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmastika | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 31 Mar 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 03 Aug 2016 06:58 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9915 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |