Aristhasari Putri, FF (2008) PENGARUH KADAR FLAVOR APEL TERHADAP MUTU FISIK DAN AKSEPTABILITAS TABLET HISAP EKSTRAK TEH HIJAU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview

Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-putriarist-14723-kkbkk-2-p.pdf Download (812kB) | Preview

Abstract

Teh hijau mengandung suatu zat antioksidan, yaitu EGCG yang memiliki kemampuan antioksidan 100 kali lebih tinggi dari vitamin C dan 25 kali vitamin E. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan dari penelitian terdahulu yaitu formulasi tablet hisap ekstrak teh hijau berbasis sukrosa dengan menambahkan flavor apel untuk meningkatkan akseptabilitasnya. Flavor apel ini memberikan pengaruh terhadap mutu fisik tablet, meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut serta akseptabilitasnya yang meliputi aroma, rasa, sensasi dan bitter after taste. Kadar flavor apel yang digunakan adalah 0,4%; 0,6% dan 0,8% juga 0% sebagai pembanding atau kontrol. Tablet hisap ini dibuat dengan metode granulasi basah dengan sukrosa sebagai pengisi dan PVP K-30 sebagai pengikat. Pemeriksaan mutu fisik granul meliputi kandungan lengas, kecepatan alir dan sudut diam. Hasil pengukuran kandungan lengas untuk formula 1 (flavor apel 0%) sebesar 0,0710,01 %; formula 2 (flavor apel 0,4%) sebesar 0,0610,01 %; formula 3 (flavor apel 0,6%) sebesar 0,0610,00 % dan formula 4 (flavor apel 0,8%) sebesar 0,0710,01 %. Kandungan lengas yang diperoleh kurang memenuhi persyaratan, namun granul masih dapat mengalir dengan baik dan tidak terjadi capping saat dicetak. Hasil pengukuran kecepatan alir Fl: 13,8310,43 g/detik; F2: 15,38 10,23 g/detik, F3: 16,04 10,15 g/detik, F4: 13,58 10,46 g/detik. Sudut diam Fl: 31,1910,81°, F2: 30,7010,44°, F3: 31,7210,00°, F4: 33,9310,00°. Pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi waktu melarut, kekerasan dan kerapuhan. Hasil pengukuran waktu melarut F 1: 8,4310,15 menit, F2: 9,0310,03 menit, F3: 9,0710,21 menit, F4: 10,5010,11 menit. Kekerasan tablet hisap F 1: 13,2011,15 kP, F2: 12,9611,01 kP, F3: 12,4011,24 kP, F4: 11,9010,68 kP. Meskipun kekerasan tablet hisap ini kurang memenuhi persyaratan yaitu lebih dari 15 kP, namun waktu melarutnya telah memenuhi persyaratan. Hasil pengukuran kerapuhan F1: 0,9510,03 %, F2: 1,0410,07 %, F3: 1,0110,01 %, F4: 0,8510,02 %. Kerapuhan F4 menurun, hal ini kemungkinan disebabkan banyaknya flavor apel yang digunakan, sehingga menyebabkan massa lebih basah dan lengket. Pemeriksaan akseptabilitas tablet dilakukan dengan memberikan skor untuk masing – masing faktor akseptabilitas tablet yaitu rasa, aroma, sensasi dan bitter after taste dengan basil sebagai berikut: skor rasa Fl: 42, F2: 52, F3: 59, F4: 51. Skor aroma Fl: 4, F2: 24, F3: 26, F4: 34. Skor sensasi F1: 4, F2: 15, F3: 16, F4: 17. Serta skor bitter after taste Fl: 53, F2: 63, F3: 60, F4: 50. Berdasarkan analisa statistika ANOVA CRD dilanjutkan dengan uji HSD pada derajat kepercayaan 0,95 (a = 0,05) diketahui penambahan flavor apel memberikan perbedaan bermakna terhadap kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet hisap ekstrak teh hijau. Analisa Newman Keuls dilakukan untuk menganalisa hasil uji akseptabilitas. Menurut basil analisa, penambahan flavor apel memberikan perbedaan bermakna terhadap aroma, rasa dan sensasi. Namun tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap bitter after taste. Dari analisa Newman Keuls terhadap skor total akseptabilitas, didapatkan bahwa flavor apel memberikan perbedaan bermakna terhadap akseptabilitas tablet hisap ekstrak teh hijau. Dari seluruh pemeriksaan mutu fisik dan akseptabilitas tablet, disimpulkan bahwa flavor apel memberikan pengaruh terhadap mutu fisik dan akseptabilitas tablet hisap ekstrak teh hijau. Dari keempat formula yang telah dievaluasi, formula III dengan kadar flavor apel 0,6% merupakan formula yang optimal karena memberikan kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut yang balk serta memiliki skor akseptabilitas tertinggi dan paling disukai oleh responden.

Actions (login required)

View Item