Danang Febrian Surendra, FF (2008) STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (STUDI DILAKUKAN DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview

Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-surendrada-14791-kkbkk-2-s.pdf Download (792kB) | Preview

Abstract

Gagal jantung merupakan suatu gejala klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung telah menjadi masalah kesehatan yang panting dan merupakan epidemik baru dalam penyakit kardiovaskular dimana nilai prognosisnya kurang. Terapi gagal jantung bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi gejala, mengurangi frekuensi masuk rumah sakit, memperlambat progresifitas penyakit dan memperpanjang hidup pasien. Penggunaan obat pada pasien gagal jantung tidak pernah menggunakan obat tunggal tetapi merupakan kombinasi. Hal ini akan meningkatkan peluang terjadinya DRP. Untuk itu diperlukan peran farmasis dalam asuhan kefarmasian sebagai bagian tim pelayanan kesehatan. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi obat utama yang digunakan pada terapi pasien gagal jantung. Disarming itu juga mengidentifikasi masalah terkait obat (Drug Related Problems/DRPs) pada terapi gagal jantung. DRPs pada terapi gaga]. jantung antara lain ketepatan jenis obat, dosis dan waktu penggunaan, interaksi obat, serta efek samping penggunaan that pada pasien gagal jantung selama dirawat di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan bersifat analisis deskriptif observasional dan pengumpulan data secara retrospekti£ Bahan penelitian yang digunakan adalah Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien dengan diagnosa akhir gagal jantung di Rumah Sakit Angkatan Laut (RUMKITAL) Dr. Ramelan Surabaya selama periode 1 Januari -- 31 Desember 2007. Analisis dilakukan berdasarkan data yang didapatkan dari Rekam Medik Kesehatan pasien gagal jantung. Analisis data meliputi tabel menganai demografi pasien gagal jantung, penggunaan obat utama pada pasien gagal jantung serta analisis DRP pada pasien gagal jantung yang dilakukan dengan cara membandingkan data yang didapat dengan terapi gaga' jantung sesuai pustaka dan efek samping serta interaksi obat sesuai pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus gagal jantung didominasi oleh pria (64,79%) dengan distribusi usia paling banyak pada usia 60-69 tahun (46,48%). Tingginya prevalensi gagal jantung pada rentang usia tersebut terkait faktor risiko gagal jantung yang tinggi pada usia tersebut. Obat utama yang paling banyak digunakan pada pasien gagal jantung adalah ISDN kemudian furosemida diikuti spironolakton lalu golongan obat ACEI, glikosida jantung, blocker, ARBs dan positive inoropic agents. Efek samping pada penelitian ini tidak dapat dipastikan disebabkan oleh penggunaan obat karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Interaksi obat yang potensial yang teridetifikasi antara lain digoksin-furosemid dengan manifestasi klinis terjadinya aritmia, interaksi ACEI-spironolakton dengan manifestasi klinis terjadinya hiperkalemia, interaksi ARBs dengan spironolakton dengan manifestasi klinis hiperkalemia. Mengtngat adanya insiden masalah terkait obat (DRPs) pada penelitian kali ini, maka diperlukan kerjasama antara fannasis dan tenaga kesehatan lainnya serta peran aktif farmasis dalam monitoring efek terapi, efek samping dan interaksi obat serta konseling kepada pasien agar diperoleh terapi yang optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Actions (login required)

View Item