Dwi Puji Wijayanti and Hermanto Tri Joewono and Widjiati (2019) Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir. Jurnal Keperawatan, 17 (1). pp. 60-67. ISSN 2580-4782
Text (Peer Review)
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor.pdf Download (2MB) |
|
Text (Similarity)
PENGARUH FREKUENSI PAPARAN STRESOR CAHAYA SAAT KEBUNTINGAN.pdf Download (2MB) |
|
Text (Artikel)
Pengaruh frekuensi paparan stresor.pdf Download (496kB) |
Abstract
peningkatan kadar CRH dan kortisol maternal. ini akan meningkatkan jumlah CRH dan kortisol pada janin dan menurunkan ekspresi 11β-HSD2 di plasenta. Meningkatnya kadar CRH akan meningkatkan aktifitas glukokortikoid yang akan menurunkan Growth Factors,juga akan mempengaruhi ekspresimTORC1 sebagai mekanisme pertahanan sel. GH, dan IGF-1 sedangkan menurunnya ekspresi 11β-HSD2 pada akhirnya akan menyebabkan perkembangan organ yang tak seimbang. Tujuan.Untuk mengetahui pengaruh frekuensi paparan stresor cahaya selama kebuntingan terhadap jumlah dendrit dan ekspresi mTORC1 anak mencit (Mus musculus). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan post test only group design. Jumlah dendrit diukur dengan Golgy Cox hasil rerata jumlah dendrit dalam 5x lapangan pandang. Ekspresi mTORC1diukur dengan indeks skala Remelle . Analisis data menggunakan uji Post Hoc dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata jumlahdendrit yang signifikan antara kelompok kontrol (22.30) dan kelompok perlakuan 2 (7.55 ) lebih rendah. Hal yang serupa juga didapatkan padaekspresimTORC1. Terdapat perbedaan yang berarti padaekspresimTORC1. kelompok kontrol (1.14) dan kelompok perlakuan 2 (4.28) lebih tinggi. Selain itu, didapatkan juga hubungan (p < 0,05) antara jumlah sel dendrit danekspresimTORC1 otak anak mencit baru lahir dengan menggunakan korelasiPearson. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0,068 dengan p < 0,05 dan nilai korelasi 0,338 dengan arah korelasi negative Kesimpulan : Jumlah dendrit pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan ekspresi mTORC1 pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
Item Type: | Article | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stresor Cahaya, Jumlah Dendrit, Ekspresi mTORCI | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kebidanan dan Kandungan | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | arys fk | ||||||||
Date Deposited: | 03 Jul 2021 13:29 | ||||||||
Last Modified: | 03 Jul 2021 13:29 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/99319 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |