KASANAH, NURUL, NIM. 050212525
(2006)
STANDARDISASI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN Cassia siamea Lamk.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Daun Cassia siamea Lamk atau biasa dikenal dengan daun johar merupakan salah satu tanaman obat berkhasiat. Salah satu khasiatnya adalah sebagai antimalaria. Dalam pemanfaatannya daun johar dibuat bentuk ekstrak dimana dalam pengembangannya diharapkan ekstrak tersebut bisa digunakan sebagai produk fitofarmaka. Oleh karena itu, untuk menjamin produk akhir mempunyai nilai parameter tertentu yang konstant (ajeg) terlebih dahulu diperlukan suatu proses standardisasi. Pada skripsi ini dilakukan penelitian mengenai standardisasi ekstrak yang meliputi serangkaian proses penentuan parameter standar umum dan parameter spesifik fraksi etil asetat daun Cassia siamea Lamk. Awalnya daun Cassia siamea Lamk yang sudah dipanen, dicuci dan dikeringkan dengan cara dioven pada suhu 40°C kemudian diserbuk. Serbuk daun dibuat menjadi ekstrak. Ekstrak ini yang akan digunakan untuk penelitian.
Ekstrak dibuat dengan cara maserasi, mula-mula dengan n-Heksan sebanyak 3x, kemudian residu padatannya dimaserasi dengan etanol 90 % yang dibuat suasana asam dengan penambahan asam tartrat 1 % sebanyak 3x. Maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotavapor sampai diperoleh ekstrak yang pekat. Ekstrak yang diperoleh dibasakan dengan NH4OH sampai PH 8, didiamkan sehari lalu disaring. Filtrat dipekatkan dengan rotavapor sampai kental, dikeringkan di oven, dilarutkan dengan air kemudian ditarik dengan etil asetat. Fase air ditarik dengan etil asetat sebanyak dua kali. Fase etil asetat ditampung dan diuapkan dengan rotavapor sampai diperoleh ekstrak yang lebih pekat (sampai sepertiga volume awal). Ekstrak ini selanjutnya disebut dengan fraksi etil asetat daun Cassia siamea Lamk.
Data parameter spesifik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kadar sari larut etanol sebesar 88,00% ± 1,68, tidak ada sari yang larut dalam air. Kadar minyak atsiri sebesar 2,05 ± 0,026 % dengan koefisien variasi sebesar 1,27 %. Kadar senyawa alkaloid siamin ditentukan dengan KLT Densitometri, pada panjang gelombang maksimum 300 nm. Kadar alkaloid siamin yang didapat sebesar 3,63 ± 0,18% dengan koefisien variasi sebesar 5,0 %. Metode KLT Densitometri ini sudah divalidasi.
Data parameter nonspesifik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu parameter susut pengeringan dengan nilai 3,78 % ± 0,38, parameter berat jenis ekstrak dengan nilai 0,9076 ± 0,00153 g/ml, parameter kadar abu total dengan nilai 0,111 ± 0,001 %.
Pada penetapan sisa pelarut secara kualitatif didapatkan hasil negatif terhadap pelarut-pelarut yang digunakan yaitu etanol, etil asetat dan n-heksan. Pada penelitian ini juga dilakukan penetapan kadar kadar logam berat ekstrak yang meliputi logam berat Cu, Cd, Zn dan Pb. Kadar Cu dalam ekstrak adalah 12,35 mg/Kg, kadar Zn sebesar 2,58 mg/Kg, kadar Pb sebesar 1,33 mg/Kg, sedangkan Cd negatif.
Data-data yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka melakukan standarisasi Fraksi etil asetat daun Cassia siamea Lamk. Untuk mendapat data-data parameter yang lain sehingga diperoleh data-data paremeter standar yang lebih lengkap diperlukan penetapan tentang residu pelarut, residu pestisida, serta golongan kandungan kimia sebagaimana yang terdapat pada Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Actions (login required)
 |
View Item |
