Dibyo Susetyo (2020) Stadium Diplomacy Tiongkok Dengan Qatar Dalam Persiapan Penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (960kB)
	Text (ABSTRAK) 2.ABSTRAK.pdf Download (229kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3.DAFTAR ISI.pdf Download (244kB)
	Text (BAB I) 4.BAB I.pdf Download (272kB)
	Text (BAB II) 5.BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (257kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6.BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (284kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (360kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8.BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (221kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (410kB)
	Text 29-Permohonan Embargo_Dibyo Susetyo - Dibyo Susetyo.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis motif kebijakan stadium diplomacy Tiongkok dalam persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar terhadap pembangunan kesan global positif Tiongkok. Kebijakan tersebut telah lama dilakukan oleh Tiongkok sebagai alat propagandanya dalam mencari pengakuan serta akses sumber daya alam terhadap negara-negara berkembang di Afrika dan Amerika Latin. Di sisi lain, kebijakan tersebut juga bertepatan dengan perhelatan Piala Dunia, yang menjadi salah satu tujuan besar Xi Jinping untuk Tiongkok capai dan telah dimanifestasikan dalam pemikiran Chinese Dream. Kebijakan stadium diplomacy tersebut juga berpeluang besar untuk menjadi alat untuk membuat kesan global positif bagi Tiongkok. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini membahas motif Tiongkok dalam melakukan stadium diplomacy dengan Qatar dalam persiapan Piala Dunia 2022, mengetahui kebijakan tersebut bertepatan dengan tujuan lain Tiongkok serta Qatar merupakan negara yang cukup berbeda bila dibandingkan negara mitra stadium diplomacy sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan dua kerangka pemikiran, yaitu analisis soft power sebagai instrumen pengaruh dan foreign aid sebagai instrumen pengaruh. Kerangka pertama menyatakan bahwa stadium diplomacy yang dilakukan Tiongkok dalam pembangunan venue Piala Dunia 2022 di Qatar merupakan upaya Tiongkok secara soft power untuk membuat kesan global yang positif. Kerangka kedua menyoroti stadium diplomacy Tiongkok tersebut dalam aspek ekonomi, terutama sebagai foreign aid. Walaupun sebagai foreign aid yang ditujukan ke Qatar, Tiongkok tetap mendapatkan beberapa keuntungan ekonomi dari stadium diplomacy pada persiapan Piala Dunia 2022 tersebut. Dari dua kerangka pemikiran tersebut, penulis berargumen bahwa keterlibatan stadium diplomacy Tiongkok dalam pembangunan venue Piala Dunia 2022 di Qatar tidak hanya menjadi upaya soft power Tiongkok untuk menghasilkan kesan global positif, namun juga sebagai salah satu sumber keuntungan ekonomi untuk Tiongkok. Temuan dalam penelitian ini memperkuat argumen penulis di atas dengan data yang menunjukkan bahwa terdapat perkembangan ekonomi yang cukup signifikan antar kedua negara – Terutama Tiongkok pasca stadium diplomacy dengan Qatar dijalankan pada 2016. Potensi-potensi soft power juga tampak secara signifikan dari upaya Tiongkok tersebut, yang juga terdorong atas adanya agenda Piala Dunia yang bertepatan bersamaan dengan stadium diplomacy tersebut.

Actions (login required)

View Item