Bimo Sutomo (2020) Efek Penambahan Aplikasi Elastic Taping Pada Terapi Rehabilitasi Konvensional Terhadap Perbaikan Subluksasi Bahu Pasien Strok Fase Subakut. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (386kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (211kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (252kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I .pdf Download (221kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (839kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (234kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (410kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (362kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (266kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (212kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (289kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (974kB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) 13. EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (388kB) | Request a copy

Abstract

Objektif: Strok menyebabkan GHS. Gangguan anggota gerak dialami 85% pasien strok, dengan insidensi GHS 17-81% pada populasi pasien strok akut dan kronis. Kelemahan otot bahu menyebabkan subluksasi bahu dan peradangan tendon. Subluksasi bahu bisa menghambat fungsi motorik dan pemulihan fungsional anggota gerak atas. Mencegah GHS melalui latihan rentang gerak bahu dan posisi alignment bahu yang benar serta penggunaan elastic taping akan meningkatkan fungsi motorik dan meningkatkan penyembuhan jaringan. Metode: Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi direkrut dari pasien-pasien poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo. Total subjek penelitian adalah 20 orang (10 kelompok perlakuan dan 10 kontrol). Kedua kelompok mendapatkan terapi rehabilitasi konvensional 60 menit sehari, 3 kali seminggu, selama 3 minggu. Kelompok perlakuan ditambah pemberian taping selama 3 minggu dengan pergantian taping setiap 3 hari sekali. Parameter evaluasi dilakukan dua kali, yaitu pada awal dan akhir penelitian, dengan mengukur jarak acromion dan head of humerus pada foto X-ray bahu sisi paresis. Hasil: uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dalam jarak antara acromion dan head of humerus dengan foto X-ray bahu pada kelompok perlakuan (nilai p = 0,002) dan tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok kontrol (nilai p = 0,07), serta tidak terdapat perbedaan bermakna dalam perbandingan selisih pengurangan jarak antara acromion dan head of humerus antara kelompok perlakuan dan kontrol (nilai p = 1,00) sebelum dan sesudah terapi selama 3 minggu. Kesimpulan: Terdapat perbaikan subluksasi bahu yang dinilai dengan pengurangan jarak antara akromion dan humerus (JAH) dari foto X-ray bahu pada kelompok perlakuan (terapi rehabilitasi konvensional dan pemasangan elastic taping pada bahu) dan tidak terdapat perbaikan subluksasi bahu pada kelompok kontrol (terapi rehabilitasi konvensional saja) sebelum dan sesudah terapi selama 3 minggu; kelompok perlakuan dan kontrol memberikan hasil yang sama terhadap perbaikan subluksasi bahu sebelum dan sesudah terapi selama 3 minggu.

Actions (login required)

View Item