Debora Tri Hariyadi (2020) Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUUXVII/2019 Terhadap Parate Executie Pada Lembaga Jaminan Kebendaan Di Indonesia. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (266kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK .pdf Download (166kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (102kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I.pdf Download (284kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (730kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (705kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (236kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR BACAAN)
8. DAFTAR BACAAN .pdf Download (131kB) |
|
Text (KESEDIAAN PUBLIKASI)
9. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (272kB) | Request a copy |
Abstract
Parate executie adalah hak yang diberikan oleh undang-undang kepada kreditor yang memiliki hak bendaan, sebagaimana telah diatur oleh setiap undang-undang Lembaga Jaminan Kebenda di Indonesia. Parate executie baru dapat diaplikasikan oleh kreditor ketika debitor telah cidera janji tanpa diperlukannya “fiat” terlebih dahulu, namun dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUUXVII/2019 yang menyatakan bahwa Pasal 15 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia tidak memiliki kekutan hokum mengikat sepanjang tidak dimaknai sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Mahkamah Konstitusi, sehingga putusan tersebut bersifat “inkosntitusional bersyarat”. Parate executie tidak hanya dimiliki oleh Jaminan Fidusia, tetapi juga Gadai, Hak Tanggungan, dan Hipotik. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan penelitian berupa pendekatan Statute Approach, Conceptual Approach dan Case Approach, yang menggunakan jenis bahan hukum berupa bahan hukum primer dan sekunder. Proses pengumpulan dan analisis bahan hukum adalah menganalisis putusan Mahkamah Konstitusi terhadap; Kesatu, ratio decidendi hakim terhadap parate executie pada Jaminan Fidusia. Kedua, Pelaksanaan parate executie pasca putusan Makhkamah Konstitusi terhadap lembaga jaminan kebendaan di Indonesia. Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut tidak berimplikasi secara langsung terhadap lembaga jaminan kebendaan selain pada Jaminan Fidusia, karena masing-masing lembaga jaminan kebendaan telah diatur oleh masing-masing undang-undang, namun dengan dipersyaratkannya parate executie tersebut dapat menjadi celah hukum dan dalil bagi debitor jaminan kebendaan lain yang hendak menghalangi pelaksanaan eksekusi obyek jaminan dengan parate executie, sehingga diperlukan pengaturan lebih lanjut dalam mengamalkan putusan Mahkamah Konstitusi tersebut.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2TH.37-21 Har i | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Parate Executie, Putusan Mahkamah Kontitusi, Jaminan Fidusia dan Lembaga Jaminan Kendaan di Indonesia | |||||||||
Subjects: | K Law K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations |
|||||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Jadik jdkyanto Wijayanto | |||||||||
Date Deposited: | 23 Sep 2021 05:01 | |||||||||
Last Modified: | 23 Sep 2021 05:01 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/103819 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |