TITIK SUGIARTI, 051011044 (2014) Pengaruh Purifikasi Parsial - Kromatografi Filtrasi Gel Terhadap Aktivitas Fibrinolitik Tempe Kacang Koro (Canavalia ensiformis) Hasil Fermentasi Rhizopus oligosporus FNCC 6010. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2015-sugiartiti-35644-6.ringk-n.pdf Download (636kB) | Preview
	Text (fulltext) fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki makanan tradisional hasil fermentasi yang dikenal dengan nama tempe. Tempe merupakan makanan hasil fermentasi kacang-kacangan oleh jamur. Makanan tradisional hasil fermentasi juga dimiliki oleh negara lain seperti Jepang (natto), Korea (chungkook-jang) dan China (douchi). Makanan-makanan tersebut telah diteliti dan terbukti mengandung enzim fibrinolitik, yakni enzim yang mampu mendegradasi fibrin. (Kotb, 2012). Tempe merupakan makanan fermentasi tradisional Indonesia yang umumnya terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan jamur Rhizopus sp. Namun, tempe juga dapat dibuat dari jenis kacang-kacangan (legume) yang lain. Salah satu tempe yang tebuat selain dari kacang-kacangan selain kedelai adalah tempe kacang koro. Pada penelitian ini digunakan jamur Rhizopus oligosporus untuk memfermentasi kacang koro menjadi produk tempe dan kemudian diuji aktivitas fibrinolitiknya menggunakan uji fibrin plate. Setelah dipastikan kandungan enzim fibrinolitiknya, dilakukan pengukuran aktivitas fibrinolitik dari ekstrak tempe kacang koro (crude enzim) berdasarkan kemampuannya dalam menghidrolisa fibrin sebagai substrat menjadi asam amino-asam amino.

Actions (login required)

View Item