Naurah Nabilah Pramaztri (2020) Depresi, Ansietas dan Stres dengan Manifestasi Terjadinya Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (275kB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (153kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (206kB)
	Text 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (97kB)
	Text 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (474kB) | Request a copy
	Text 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (192kB) | Request a copy
	Text 7. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (154kB) | Request a copy
	Text 8. BAB 5 HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (194kB) | Request a copy
	Text 9. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (105kB) | Request a copy
	Text 10. BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (17kB) | Request a copy
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (180kB)
	Text 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 March 2024. Download (483kB) | Request a copy
	Text Permohonan Embargo.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Lingkungan pendidikan dokter gigi memiliki lingkungan pendidikan yang stressfull dengan angka kejadian stres yang tinggi. Stres dianggap sebagai salah satu faktor pencetus yang dapat mempengaruhi permulaan dan perkembangan penyakit pada mukosa rongga mulut yang bersifat rekuren yaitu Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS). Prevalensi RAS cukup tinggi pada mahasiswa kedokteran gigi, berkisar sebesar 21,72% (Al-Johani, 2019) hingga 78,1% (Vundavalli et al., 2015). Keberadaan RAS mempengaruhi kualitas hidup terkait dengan kesehatan rongga mulut dengan keluhan rasa nyeri yang bervariasi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kondisi psikologis depresi, ansietas dan stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dengan terjadinya RAS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan metode self-administered questionnaire yang disebarkan secara daring. Sebanyak 179 subyek, diperoleh menggunakan metode proportional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner identitas diri, kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scale – 21 items (DASS – 21) dan daftar pertanyaan RAS. Hasil kemudian diproses, dengan uji statistik univariat dan uji Korelasi Rank-Biseral. Data dikatakan signifikan jika p<0,05. Hasil: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi depresi, ansietas dan stres dengan lesi yang diduga sebagai RAS. Prevalensi ansietas lebih dominan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yakni sebesar 75,4%. Lebih dari separuh subyek (53,1%) merasa depresi dan 48% subyek merasa stres. Sebesar 20,11% responden mengalami atau memiliki riwayat lesi yang diduga sebagai RAS sedangkan sisanya (79,89%) tidak. Kesimpulan: Kondisi psikologis depresi, ansietas dan stres tidak berperan dalam manifestasi RAS.

Actions (login required)

View Item