Hapsari Puspita Rini (2014) Penerapan Program “Tubuhku: Kukenal & Kujaga” untuk Meningkatkan Keterampilan Pencegahan Sexual Abuse pada Penyandang Disabilitas Intelektual Ringan di Masa Pubertas. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN .pdf Download (623kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (572kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI .pdf Download (599kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN .pdf Download (611kB)
	Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only Download (633kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) 7. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .pdf Restricted to Registered users only Download (869kB) | Request a copy
	Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .pdf Restricted to Registered users only Download (569kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (619kB)

Abstract

Berbagai pemberitaan akhir-akhir ini mengungkapkan tingginya kasus sexual abuse pada anak-anak. Pada berbagai kasus ditemukan fakta bahwa sebagian besar pelaku pelecehan seksual ialah orang-orang yang mengenal korban. Anak-anak penyandang disabilitas kognitif ringan memiliki karakteristik dimana mereka kurang matang dalam melakukan interaksi sosial. Mereka kesulitan untuk mempersepsikan isyarat sosial yang diberikan orang lain secara tepat serta memiliki penilaian sosial yang kurang matang untuk usianya dimana kondisi ini membuat mereka beresiko tinggi dimanipulasi orang lain. Penelitian dengan metode multiple baseline design across participants ini bertujuan mengetahui apakah program ‘Tubuhku: Kukenal & Kujaga’ dapat meningkatkan keterampilan pencegahan sexual abuse pada penyandang disabilitas intelektual ringan di masa pubertas. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana disertai berbagai gambar. Keterampilan diajarkan melalui behavior skill training serta role play berbagai contoh kasus sexual abuse. Pengukuran pengetahuan dilakukan melalui pretest-posttest, sedangkan pengukuran keterampilan dilakukan sejak baselne awal, pelaksanaan program, hingga in situ assessment. In situ training diberikan jika pada saat pelaksanaan in situ asssessment subjek tidak dapat menunjukkan perilaku yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun selama mengikuti program keterampilan subjek meningkat, namun subjek belum mampu melakukan generalisasi diluar program. Sehingga dapat dikatakan bahwa program ini tidak dapat meningkatkan keterampilan pencegahan sexual abuse pada penyandang disabilitas intelektual ringan.

Actions (login required)

View Item