Daru Pramita Dewi (2020) Gambaran Fracture Risk Assessment (FRAX) Dan Osteoporosis Self Assessment Tool For Asian (OSTA) Pada Lansia Di Griya Werdha Jambangan Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (758kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (232kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI .pdf Download (296kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I.pdf Download (281kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (657kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (393kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (415kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (612kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (547kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII.pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (171kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (375kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) 13. EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) | Request a copy

Abstract

Osteoporosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sampai saat ini masih banyak dijumpai di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Massa tulang rendah dapat diidentifikasi dengan pengukuran Bone Mineral Density (BMD) yang menggunakan teknologi DXA, teknologi ini relatif mahal dan tidak tersedia secara luas di sebagian besar negara berkembang di Asia. Sehingga dikembangkannya alat yang murah dan mudah bernama Fracture Risk Assessment (FRAX) untuk menghitung kemungkinan patah tulang dalam kurun waktu 10 tahun ke depan dan Osteoporosis Self-Assessment Tool for Asian (OSTA) untuk menilai risiko osteoporosis. Penelitian di India menunjukkan bahwa dengan menggunakan baku emas BMD, FRAX memiliki sensitivitas 72,5% dan spesifisitas 60.5%, sedangkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Koh et al, OSTA memiliki sensitivitas 91% dan spesifisitas 45%. Namun, alat Fracture Risk Assessment (FRAX) dan Osteoporosis Self-Assessment Tool for Asian (OSTA) ini masih belum luas digunakan dan diteliti di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi pada penelitian ini adalah lansia di Griya Werdha Jambangan Surabaya. Besar sampel ditentukan dengan metode total sampling yang termasuk dalam kriteria inklusi sampel. Variabel indepeden adalah faktor-faktor risiko, seperti: usia, jenis kelamin, Body Mass Index (BMI), riwayat fraktur sebelumnya, riwayat fraktur tulang panggul pada orang tua, penggunaan obat-obatan (kortikosteroid), inflamasi kronis (rheumatoid arthritis), status merokok dan konsumsi alkohol. Variabel dependen adalah skor Fracture Risk Assessment (FRAX) dan skor Osteoporosis Self-Assessment Tool for Asian (OSTA). Semua data yang telah terkumpul akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor OSTA pada lansia dengan risiko tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut sebesar 55,32%, 34,04%, dan 10,64%. Sedangkan, skor FRAX didapatkan lansia yang berisiko tinggi untuk kemungkinan fraktur panggul (hip) dalam 10 tahun ke depan sebanyak 31,91%, namun tidak didapatkan lansia yang berisiko tinggi untuk kemungkinan fraktur osteoporosis mayor dalam 10 tahun ke depan.

Actions (login required)

View Item