Anggita Dwi Febrianti (2021) Mitos Larangan Sebagai Kearifan Lokal Pada Kehidupan Masyarakat Jawa Di Kota Surabaya: Kajian Etnolinguistik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (254kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK .pdf Download (113kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI .pdf Download (121kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I .pdf Download (140kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2024. Download (227kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2024. Download (154kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2024. Download (295kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2024. Download (150kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (117kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2024. Download (110kB) | Request a copy |
|
Text (KESEDIAAN PUBLIKASI)
11. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan tentang bentuk, makna, dan fungsi dari ungkapan mitos larangan yang masih dipercayai dan digunakan pada masyarakat Jawa di Kota Surabaya, khususnya masyarakat Gayungan dan Menanggal. Judul penelitian ini yaitu “Mitos Larangan sebagai Kearifan Lokal pada Masyarakat Jawa di Kota Surabaya: Kajian Etnolinguistik.” Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, kemudian menyimak dan mencatat informasi yang telah diperoleh dari informan yang bersangkutan untuk mengetahui bentuk dan makna dari mitos larangan yang masih menjadi kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Jawa di Kota Surabaya. Adapun analisis yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data yang berupa bentuk dan makna dari mitos larangan yang menjadi kearifan lokal pada masyarakat Jawa di Kecamatan Gayungan dan Menanggal. Penelitian ini menggunakan teori etnolinguistik. Dari hasil penelitian ini ditemukan ungkapan mitos larangan berdasarkan bentuk penanda ingkar. yaitu ojok, gak apik, gak oleh, dan gak ilok. Dari keempat bentuk penanda ingkar tersebut, ditemukan dua macam makna yaitu makna berdasarkan bentuknya dan fungsinya. Pada makna yang berdasarkan fungsinya ditemukan makna konseptual dan makna kultural. Kemudian ditemukan fungsi mitos larangan sebagai kearifan lokal pada masyarakat Jawa di Kota Surabaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.BI.61-21 Feb m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | mitos larangan, makna kultural, bentuk dan makna, etnolinguistik | ||||||
Subjects: | P Language and Literature P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages |
||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Jadik jdkyanto Wijayanto | ||||||
Date Deposited: | 23 Sep 2021 07:45 | ||||||
Last Modified: | 24 Jun 2022 06:41 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/109320 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |