PEMBAHARUAN HUKUM PAJAK DALAM UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

virizcha Meirin Romadhona, 030416124 (2008) PEMBAHARUAN HUKUM PAJAK DALAM UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-romadhonav-8254-abstrak.pdf

Download (356kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-romadhonav-8061-fh256_0-p.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Perubahan ketentuan umum dan tata cara perpajakan dalam UU No. 28 Tahun 2007 dapat dikatakan memberikan kelonggaran dan kemudahan bagi wajib pajak dalam pelaksanaan kewajibannya, tetapi ada juga beberapa ketentuan yang diperketat agar tidak merugikan negara. Perubahan tersebut juga dapat mengurangi kesewenangan fiskus dalam melaksanakan tugas perpajakannya yang dapat merugikan wajib pajak. Kemudahan yang dimaksud adalah dengan dimungkinkannya penggunaan teknologi saat ini yaitu dengan adanya surat pemberitahuan yang berbentuk e-SPT yang dapat juga dilakukan secara online. Kewajiban melakukan pembukuan juga dapat dilakukan dengan menggunakan data elektronik. UU No. 28 Tahun 2007 juga memberikan kepastian hukum dimana dalam undang-undang tersebut dijelaskan mengenai kriteria wajib pajak yang diwajibkan untuk melakukan pendaftaran. Perubahan jangka waktu mengenai pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan dimana wajib pajak badan memperoleh tambahan waktu satu bulan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Fiskus melakukan pengetatan pengaturan dalam proses pemeriksaan pajak yaitu diberikannya jangka waktu untuk memenuhi kewajiban memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan dokumen, serta data, informasi dan keterangan lain paling lama satu bulan. Dan juga dalam hal penerbitan NPWP dan keputusan pengukuhan pengusaha kena pajak secara jabatan. Pengetatan aturan tersebut dimaksudkan agar negara tidak dirugikan atas tindakan wajib pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Jadi, walaupun diberikan kemudahan ataupun kelonggaran, tetapi wajib pajak diberikan batasan-batasan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak wajib pajak dalam UU No. 28 Tahun 2007 juga mengalami perubahan dimana wajib pajak diberikan hak yang lebih besar jika dibandingkan dengan undang-undang sebelumnya. Tetapi dalam pelaksanaan hak tersebut, pemerintah tetap memberikan batasan-batasan sehingga negara tidak dirugikan akibat pelaksanaan hak yang diperketat yaitu dalam jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan tahunan dan pengajuan permohonan penundaan atau pengangsuran yang dipersempit. Hak wajib pajak yang mengalami perluasan adalah terkait dengan keringanan pengenaan sanksi administrasi dalam pengungkapan ketidakbenaran surat pemberitahuan tahunan atas kemauan sendiri,syarat pengajuan keberatan yaitu dengan melunasi pajak yang masih harus dibayar sejumlah yang disetujui saja, dan juga pajak yang belum dibayar dalam pengajuan banding belum merupakan utang pajak sebelum putusan diterbitkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FH 256/08 Rom p
Uncontrolled Keywords: INCOME TAX : LAW AND LEGISLATION
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB1468-1550 Social laws and legislation. Welfare. Charities
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
virizcha Meirin Romadhona, 030416124UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRR. HERINI SITI AISYAH, S.H., M.H.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 01 Dec 2008 12:00
Last Modified: 28 Oct 2016 18:13
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11511
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item