Nurul Hartini, - (2018) Penguatan Literasi Kesehatan Mental Komunitas dan Keluarga untuk mendukung Program Anti Pasling di Jawa Timur. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA.
Text
2022_03_17_11_58_36.pdf Download (6MB) |
Abstract
Gangguan mental adalnh permasalahan yang serius di Indonesia, ternasuk Jawa Timur. Selain harus berjuang dengan gangguan yang dimiliki, orang dengan gangguan mental (ODGM) juga harus menghadapi stigma dalam masyarakat (RUsch, Angcrmcycr, & Corrigan, 2005). Tidak hanya terjadi pada masyarakat awam, stigma terhadap ODGM juga datang dari tenaga kesehatan (O~ok . 2008). Padahal, stigma ini tentu saja berdampak buruk pada ODGM. Salah satunya adalah diskriminasi terhadap ODGM dalam bentuk praktik pasung (Leslari dan Wardhani, 20 14). Program anti pasung sudah banyak dicanangkan pada beberapa daerah di Indonesia, lermasuk di Provinsi Jawa Timur. Sayangnya, program anti pasung yang dicanangkan belum memberi perubahan yang substansial. Peningkatan literasi kesehatan mental dapat menjadi strategi untuk meningkatkan keberhasilan program anti pasung terscbut. Penelitian ini menggunakan metode survey dan mengambil lokasi di Jawa Timur. Puskesmas akan dipilih secara purposive agar mewakili karakteristik cross-sectional yang dibutuhkan dal am penelitian Ilmu Pengetahuan mengenai kesehatan mental dan kontak dengan ODGM diukur sebagai varibel independen, sedangkan 4 variabel stigma yakni (autoritarianism, benevolence, social restrictiveness, dan community mental health ideology) diukur sebagai variabel independen. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner demografis dan tiga skala, yakni Community Attitudes toward Mental Illness, Mental Health Knowledge Schedule, dan Level of Contact Report. Data akan dianalisis menggunakan uji beda t-test dan MANOVA. Selanjutnya, data penelitian juga diperoleh dari hasil Focus Group Discussion (FGD) para tenaga kesehatan untuk merancang desain promosi literasi kcsehatan mental dalam mendukung program anti pasung. Survei untuk masyarakat umum di lakukan terhadap 1.228 orang responden dari berbagai daerah di Jawa Timur. Rata-rata usia responden adalah 23,4 tahun. Mayoritas responden belum meni kah, memiliki tingkat pendidikan SMA, dan berpenghasilan kurang dari Rp 2.200.000 per bulan. Hasil analisis sementara menunjukkan bahwa mayoritas responden pernah berinteraksi dengan ODGM (56,03%), tidak pernah mengalami permasalahan jiwa (93,89010), dan tidak setuju dengan praktik pemasungan terhadap aDGM (93 ,89%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan mental dan tingkat stigma terhadap orang dengan gangguan mental di masyarakat. Disamping itu, perbedaan tingkat stigma terhadap orang dengan gangguan mental mempunyai asosiasi yang signifi kan dengan usia, jenis kelamin, pengalaman kontak, riwayat gangguan mental, sikap terhadap pasting, status pernikahan, dan penghasilan per bulan. Kata Kunci: literasi kesehatan mental, stigma, pasung
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | KKB KK-2 LP 86/19 Har p | ||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology | ||||
Divisions: | 11. Fakultas Psikologi > Psikologi Pendidikan | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Agung BK | ||||
Date Deposited: | 20 Apr 2022 06:24 | ||||
Last Modified: | 20 Apr 2022 06:24 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115643 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |