Scaffold gelaltin-chitosan sebagai sistem penghantaran diklofenak dan pengganti kartilago pada osteoarthritis

Aniek Setya Budiatin, - (2018) Scaffold gelaltin-chitosan sebagai sistem penghantaran diklofenak dan pengganti kartilago pada osteoarthritis. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA.

[img] Text
2022_03_17_12_07_28.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Osteoartritis terjadi karena lapisan kartilago hilang atau rusak, secara normal lapisan ini akan menahan beban tubuh dan gesekan gerakan sendi, akibalnya sendi bila digerakkan akan menimbulkan rasa nyeri. Hal tersebut perlu segera dilakukan perbaikan dengan cara implantasi scaffold dari lapisan chitosan-gelatin dan analgesik yaitu diklofenak. Chitosan dan gelatin merupakan bahan biokompatibel biodegradable akan mengalami degradasi dan degadan yang dihasilkan dapat bersatu dengan sel di sekitarnya, membentuk kartilago baru. Scafjbld tersebut akan mengembang dengan mengisap air 10 kali beratnya, mengalami erosi di bagian luamya sedikit demi sedikit sambil melepaskan diklofenak. Chitosan mempakan polimer biokompatibel yang mampu meningkatkan fitngsi polimorfonuklear (PMN) dan makrofag dengan demikian memiliki sifat antibakteri. Zat aktif diklofenak mempunyai aktivitas sebagai inflainasi/ antinyeri akan mendukung fonnula dalam mempercepat penyembuhan oateoartritis dan mencegah terjadinya inflamasi/ nyeri berlanjut. Tujuan dari penelitian ini membuat fonnula berbentuk lapisan tipis, berfungsi untuk memhentuk lapisan kartilago dengan mempercepat terbentuknya lapisan kartilago yang hilang akibat osteoartritis.Penelitian rnenghasilkan produk yang sesuai dengan renstra penelitian PT tentang Penanggulangan Penyakit Tropis. Metode: Pembuatan scaffold dari beberapa macam perbandingan antara gelatin dengan chitosan dan masing masing ditambah diklofenak sebagai antiinflamasi dan analgesik: (1)Scaffold dari Gelatin 2% , 5 ml larutan GEL 1% dituang dalam tabung freeze drying berdiameter 3,5 cm, difreezer 24 jam, selanjutnya di freeze dryer pada suhu -60()C selama 24 jam diperoleh lapisan tipis. (2) Chitosan 2% dalam asam asetat 1%, (3) Larutan CH 2% + GEL 2% (CH:GEL=1:1); selanjutnya dibuat dengan perbandingan 1:2; 2 :2 dan 2 : 1 lapisan tipis direndam dengan NaOH 10%, dicuci dengan air sampai netral, dikeringkan kembali dengan freeze diyer. Evaluasi karakteristik flsik fonnula yang dilakukan pada tahun pertama antara lain: FTIR, ketebalan; kekenyalan; kemampuan menyerap air; iensile strength.. Tahun ke dua: bioevaluasi formula dengan stem cell

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 85/19 Sca
Subjects: R Medicine
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
Aniek Setya Budiatin, -UNSPECIFIED
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 20 Apr 2022 06:32
Last Modified: 20 Apr 2022 06:32
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115644
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item