Identifikasi Faktor Resiko Penyebab Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Sebagai Dasar Pengembangan Perogram Preventif Peningkatan Kasus Psikosis di Indonesia

Tri Kurniati Ambarini, - (2018) Identifikasi Faktor Resiko Penyebab Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Sebagai Dasar Pengembangan Perogram Preventif Peningkatan Kasus Psikosis di Indonesia. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA.

[img] Text
2022_03_18_07_40_51.pdf

Download (6MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi faktor resiko yang, menyebabkan individu memiliki status mental beresiko gangguan psikosis sehingga diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif akan dinamika munculnya status mental beresiko gangguan psikosis di Indonesia, khususnya Jawa Timur, Bali dan Yogyakarta. Selain itu dalam penelitian ini juga akan diperoleh data prevalensi individu dengan status mental beresiko gangguan psikosis di Jawa Timur, Bali dan Yogyakarta. Pada tahun ke-4 hasil penelitian tersebut (yang diperoleh pada tahun ke-1 sampai ke-3) akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun desain intervensi program preventif yang dapat mencegah terjadinya peningkatan pada kasus psikosis di Indonesia. Identifikasi awal dan pencegahan terhadap gangguan psikosis akan mendorong meningkatnya kesehatan mental masyarakat Indonesia dan menurunkan resiko munculnya gangguan jiwa. Masyarakat yang sehat jiwa akan lebih produktif dan optimal dalam berkarya. Hal ini sejalan dengan rencana induk pcnelitian Universitas Airlangga dalam bidang Psikologi dan Budaya yaitu Pembangunan manusia dan daya saing bangsa. Masyarakat yang sehat mental akan meningkatkan daya saing bangsa di antara negara lain. Pencegahan terhadap gangguan mental akan lebih mudah dilakukan jika kita mengetahui faktor resiko yang menyebabkan gangguan tersebut dapat terjadi terutama jika identifikasi tersebut dilakukan jauh sebelum gangguan tersebut didiagnosis. Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah remaja dan dewasa awal yang berusia 15-25 tahun, yang menurut kriteria Uhro High Risk, seseorang dapat dikatakan mengalami status mental beresiko ketika seseorang tersebut berusia antara 15-25 tahun (Nelson, 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik merupakan faktor resiko yang paling mempengaruhi status mental beresiko gangguan psikosis, dibandingkan faktor resiko lainnya (permasalah sekolah, permasalahan dengan orang tua, trauma, bullying, dan persoalan dengan pasangan).

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 91/19 Amb i
Subjects: R Medicine
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
Tri Kurniati Ambarini, -UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
AuthorAtika Dian Ariana, -UNSPECIFIED
AuthorNurul Hartini, -UNSPECIFIED
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 25 Apr 2022 07:05
Last Modified: 25 Apr 2022 07:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115913
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item