Moh. Rizqi Lazuardi R., -
(2015)
Penanganan Konstipasi Dengan Terapi Kombinasi Akupunktur Pada Titik Tianshu (ST25), Zusanli (ST36), Hegu (Li4),Xialian (LI8) Serta Penggunaan Herbal Akar Kelembak (Rheum Officinalle Baill) Dan Buah Pepaya (Carica Papaya).
Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penyakit konstipasi adalah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan jika seseorang mengalami frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam kurun waktu seminggu, disertai konsistensi feses yang keras, kesulitan mengeluarkan feses (akibat ukuran feses besar-besar ataupun akibat teIjadinya gangguan reflex defekasi), serta mengalami rasa tidak puas pada saat BAB. Konstipasi dipicu oleh berbagai factor risiko, di antaranya aktivitas fisik kurang, asupan makanan yang kurang, diet rendah serat, obat-obatan, dan depresi. Menurut TCM(Traditional Chinese Medicine) , konstipasi dikenal dengan istilah Bian Bi, biasanya disebabkan karena adanya akumulasi panas di usus yang dapat menghabiskan cairan pada usus, selain itu konstipasi juga dapat disebabkan karena kekurangan Qi, darah, atau cairan tubuh sehingga mengakibatkan berkurangnya kelembaban di dalam usus. Umumnya pada penderita konstipasi kotorannya keras dan kering, namun pada sebagian penderita kotorannya tidak keras, juga tidak kering, hal ini dikarenakan tubuh yang lemah atau usia lanjut hingga tidak ada tenaga untuk mengeluarkan tinja. Selain itu TCM juga berpendapat bahwa konstipasi disebabkan lambung dan usus yang panas, Qi terhambat karena tekanan emosi, kekurangan Qi dan darah, serta serangan angin dingin. oleh karena itu salah satu terapi yang dapat digunakan adalah terapi akupunktur untuk membantu membenahi penyembuhan konstipasi Konstipasi bisa ditangani dengan terapi akupunktur dengan prinsip terapi melancarkan aliran qi pada organ usus besar, lambung dan limpa. Terapi akupunktur menggunakan titik Tianshu (ST 25); Suzanli (ST 36); Hegu (LI 4); Xialian (LI8) dengan menggunakan teknik manipulasi sesuai sindrom yang dialami pasien. Selain terapi akupunktur, untuk hasil yang lebih optimal dapat dikombinasi dengan buah papaya dan pemberian terapi herbal akar kelembak yang telah diserbuk dan diberikan kepada pasien sebanyak 1,5 gram, kemudian dikemas dalam tea bag dan dapat dikonsumsi dengan cara diseduh dengan air hangat sebanya 150 ml. Hasil perawatan membuktikan, setelah diterapi pasien dapat buang air besar 2 kali sehari. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penanganan konstipasi dengan terapi kombinasi akupunktur pada titik Tianshu CST 25); Suzanli (ST 36), Hegu (LI 4), Xialian (LI8) dan penggunaan herbal akar kelembak dapat mengatasi pasien yang mengalami konstipasi.
Item Type: |
Thesis
(Tugas Akhir D3)
|
Additional Information: |
KKA KK FU PT 27_15 MOH P |
Uncontrolled Keywords: |
Konstipasi, Akupunktur Pada Titik Tianshu (ST25), Zusanli (ST36), Hegu (Li4),Xialian (LI8), Akar Kelembak (Rheum Officinalle Baill), Pepaya (Carica Papaya) |
Subjects: |
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > Including massage, exercise, occupational therapy, hydrotherapy, phototherapy, radiotherapy, thermotherapy, electrotherapy |
Divisions: |
15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional |
Creators: |
Creators | NIM |
---|
Moh. Rizqi Lazuardi R., - | NIM 011210413029 |
|
Contributors: |
Contribution | Name | NIDN / NIDK |
---|
Contributor | Welina Ratnayanti K., - | NIP. 195006271979012001 | Contributor | Wiwied Ekasari, - | NIP. 196901221994032001 |
|
Depositing User: |
Tatik Poedjijarti
|
Date Deposited: |
14 Mar 2023 01:57 |
Last Modified: |
14 Mar 2023 01:57 |
URI: |
http://repository.unair.ac.id/id/eprint/120525 |
Sosial Share: |
|
|
|
Actions (login required)
|
View Item |