Dr. Ali Mansyur
(2001)
Korelasi Pemeriksaan Klinis Dan Pemeriksaan Penunjang Rutin Persiapan Penderita Operasi Elektif Dengan Anastesi Umum.
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Ada korelasi yang bermakna antara pemeriksaan klinis paru dengan pemeriksaan penunjang foto thorak. Untuk penderita dewasa yang memerlukan operasi dengan anestesi umum bila dari pemeriksaan klinis memberikan basil yang normal maka tidak diperlukan pemeriksaan penunjang foto thorak. 2. Ada korelasi yang bermakna antara pemeriksaan klinis ginjal dengan pemeriksaan penunjang fungsi ginjal. Untuk penderita dewasa yang memerlukan operasi dengan anestesi umum bila dari pemeriksaan klinis ginjal memberikan hasil yang normal maka tidak diperlukan pemeriksaan penunjang fugsi ginjal ( BUN I kreatinin serum ). 3. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara pemeriksaan klinis hati dengan pemeriksaan penunjang fungsi hati. Ini berarti tidak bolch diabaikan begitu saja pemeriksaan penunjang fungsi hati, walaupun pemeriksaan Minis hail normal_ Besarnya kesamaan kedua pemeriksaan antara klinis dun penunjang cukup tinggi yaitu 91,7 %. Namun pemeriksaan fungsi hati SGOT/SGPT masih letup diperlukan. 4. Tidak dapat disimpulkan korelasi antara pemeriksaan klinis dan penunjang untuk pemeriksaan faal hemostasis oleh karena tidak mernenuhi syarat hash! uji korelasi. Namun nilai kesamaan sangat tinggi sebesar 96,3%.
Actions (login required)
|
View Item |