Denny Agus Setyawan, -
(2024)
Pengaruh Latihan Fisik Fleksibilitas Lansia Terhadap Peningkatan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living Pada Lansia Di Panti Griya Asih Lawang-Malang: Penelitian Pra-Experimental.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Self Care Deficit Nursing Theory (SCDNTj Orem dalam Alligood dan Tomev (2006) memfokuskan pada kemampuan seseorang dalam memenuhi Activity Daily of Living (mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah, kontinensia dan makan). Proses penuan dapat mengakibatkan penurunan fleksibilitas sendi dan atrofi serabut otot. Sehingga, dapat mempengaruhi terhadap pemenuhan ADL pada lansia (Nugroho 2008). Lansia di Panti Griya Asih Lawang yang mengalami penurunan tingkat kemandirian kontinensia dengan indek katz B berjumJah 6 orang dikarenakan keenganan untuk melakukan walaupun fisik lansia mendukung. Sehingga, lansia dalam pemenuhan kontinensia menggunakan urinal atau pispot yang diatur. Pada lansia yang tergantung dalam pemenuhan Activ!iy of Daily Living (ADL) kontinensia sudah disediakan alat bantu kontinensia di dekat lansia. Namun, kenyataannya masih ada lansia yang BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil) di tempat tidur padahal aIat bantu seperti pispot dan urinal sudah disiapkan dibawah tempat tidur. Memasuki lanjut usia (lansia), seseorang akan mengalami kemunduran secara fisik, kemunduran secara fisik akan terjadi penurunan massa otot serta fleksibilitasnya (Samhuri & Aning 2005). Hasil penelitian Martono dan Pranaka (2010) menunjukkan bahwa latihan fisik pada lansia dapat mencegah progresivitas penurunan kemampuan fisik lansia dan dapat meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan ADL pada lansia Komponen latihan fisik pada lansia, yaitu self efficacy (=keberdayagunaan-mandiri), latihan fisik fleksibilitas, daya tahan, kekuatan dalam keseimbangan. Namun, pengaruh Iatihanan fisik fleksibilitas terhadap peningkatan kemandirian lansia masih perlu diteliti lebih Ianjut.
Actions (login required)
|
View Item |