Khoirul Fa'Ijin, -
(2003)
Studi Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva Udang Windu (Penaeus monodon) Ditinjau Dari Segi Pengaruh Pemberianpakan Alami Dan Pakan Buatan Di Instalasi Hatchery (APS) Paciran Lamongan.
Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Negara Indonesia sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan baik berupa lautan maupun perairan darat yang merupakan anugrah dan harapan kearah pengembangan potensi perikanan. Sektor perikanan kini semakin meningkat dan berkembang menjadi pemasok devisa negara. Ditunjang dengan kebijaksanaan pemerintah yang telah membentuk Departemen Kelautan dan Perikanan, terlebih ketika diberlakukannya UU No. 22 tentang Otonomi Daerah, dimana setiap daerah diberi peluang lebih besar untuk mengembangkan wilayah masing-masing sehingga diharapkan terjadi momentum untuk dilakukannya percepatan pembangunan yang signifikan (Tamsil, 2001). Komoditas sektor perikanan meliputi ikan air tawar dan ikan air laut. Komoditas ikan air laut diantaranya kakap putih, kerapu, mutiara, rumput laut,dan udang adalah beberapa komuditas penyumbang devisa. Udang windu merupakan salah satu komuditas primadona disektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Udang diharapkan memberikan devisa US $ 6, 75 miliar. Permintaan luar negeri yang cenderung meningkat serta sumber daya yang cukup tersedia di Indonesia memberi peluang sangat besar untuk dikembangkan budidaya udang windu. Departemen pertanian yang mencanangkan gema protekan memberi porsi 71 ,25% atau US$ 7,26 miliar kepada sektor budidaya (Trubus, 2000). Pada tahun 1985, Indonesia mampu mengekspor udang sebanyak 30.800 ton senilai US $ 202,3 juta. Sedangkan pada tahun 1986, ekspor udang Indonesia mengalami penurunan menjadi 30.600 ton tetapi nilainya meningkat menjadi US $ 284,7 juta. Pada tahun 1987 ekspor udang Indonesia kembali meningkat menjadi 49.267 ton dengan nilai US$ 435 juta. Sedangkan pada tahun 1988 meningkat sebesar 27,7% atau menjadi 56.552 ton udang dengan kenaikan nilai sebesar 41 ,83% atau menjadi US$ 499.859 juta (Sumeru dan Anna, 1992).
Actions (login required)
|
View Item |