Luthfita Nur Rosyidah (2015) MOTIF, FUNGSI, DAN MAKNA KEKERASAN DALAM CERPEN-CERPEN SENO GUMIRA AJIDARMA: TINJAUAN STRUKTUR NARATIF VLADIMIR PROPP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (Cover)
1.cover.pdf Download (321kB) |
|
Text (Abstrak)
2.abstrak.pdf Download (278kB) |
|
Text (Daftar Isi)
3.daftar isi.pdf Download (260kB) |
|
Text (Bab 1)
4.bab 1.pdf Download (349kB) |
|
Text (Bab 2)
5.bab 2.pdf Restricted to Registered users only until 1 April 2023. Download (516kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 3)
6.bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 1 April 2023. Download (656kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 4)
7.bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 1 April 2023. Download (291kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
8.daftar pustaka.pdf Download (282kB) |
Abstract
Cerpen-cerpen Seno Gumira Ajidarma dengan judul ―Pembunuhan‖, ―Keroncong Pembunuhan‖, ―Bunyi Hujan di Atas Genting‖, ‖Grhhh!‖, ―Saksi Mata‖, ―Telinga‖, ―Salvador‖, ―Rosario‖, ―Listrik‖, ―Pelajaran Sejarah‖, ―Klandestin‖, dan ―Kepala di Luar Pagar Da Silva‖ memuat motif kekerasan secara konsisten. Kekerasan yang terdapat dalam keduabelas cerpen Seno Gumira Ajidarma ini merupakan kekerasan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru. Motif kekerasan yang hadir dalam keduabelas cerpen memiliki kadar kekerasan yang berbeda pada tiap cerpennya. Konsistensi dihadirkannya motif kekerasan dalam keduabelas cerpen Seno Gumira Ajidarma menimbulkan asumsi adanya makna secara tekstual. Oleh karenanya, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan memaknai motif kekerasan Orde Baru dalam keduabelas cerpen Seno Gumira Ajidarma. Penelitian ini memanfaatkan teori struktur naratif Vladimir Propp, yang terdiri dari dua tahap analisis. Pertama, analisis mengenai identifikasi motif kekerasan dalam keduabelas cerpen Seno Gumira Ajidarma yang dilakukan secara tekstual. Kedua, hasil identifikasi tersebut menunjukkan adanya unsur yang berulang terkait dengan motif kekerasan yang disebut sebagai fungsi. Fungsi-fungsi tersebut kemudian dirumuskan sesuai dengan urutan kemunculannya dalam setiap cerpen. Melalui kedua tahap analisis tersebut dapat diperoleh makna motif kekerasan dalam keduabelas cerpen. Berdasarkan tahap analisis, ditemukan adanya motif kekerasan yang konsisten hadir dalam keduabelas cerpen Seno Gumira Ajidarma. Adanya motif kekerasan yang berulang tersebut,kemudian dikelompokkan menjadi empat fungsi. Empat fungsi itu yaitu, teror, penyiksaan, pembunuhan, dan pemberontakan. Empat fungsi tersebut muncul dengan jumlah yang berbeda dalam setiap cerpen. Teror menjadi fungsi yang paling dominan dalam keduabelas cerpen, sehingga dapat dimaknai bahwa tindakan kekerasan yang terjadi pada masa Orde Baru dominan dengan tindakan yang bersifat meneror. Tindakan teror tersebut mengakibatkan luka traumatis berupa ketakutan dan tekanan psikologis yang berkepanjangan. Motif dan fungsi kekerasan dalam cerpencerpen Seno Gumira Ajidarma juga sebagai wujud dokumentasi pengarang yang tentunya bertujuan membuat para pembaca mengingat kembali hal-hal mengerikan yang sempat terjadi di masa pemerintahan Orde Baru. Hal tersebut sekaligus mengisi ruang-ruang kosong dan memperjelas kekaburan mengenai fakta sejarah pada masa pemerintahan Orde Baru agar pembaca tidak memandang secara linier semua peristiwa pada masa itu
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.BI.35/15 Ros m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | NARATIVE STRUCTURE | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > PA Classical philology > PA3520-3564 Criticism, interpretation, etc. | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Apr 2020 08:20 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14342 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |