CINTA FINDA SARI, 070417163 (2009) PENGARUH MASUKNYA INDONESIA KE WTO TERHADAP DAYA SAING EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-saricintaf-9261-fishi6-k.pdf Download (351kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-saricintaf-9372-fishi6-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

elah diketahui bersama bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia merupakan salah satu cabang industri tertua dan menjadi sektor utama dalam proses industrialisasi. Hal ini disebabkan antara lain karena industri ini menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar, selain itu juga berpeluang untuk berkembang karena memproduksi salah satu kebutuhan pokok manusia. Sementara itu, dalam lingkup internasional, perdagangan TPT berada di bawah Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organisation/WTO) dan mekanisme pengaturan perdagangannya dikenal dengan `Persetujuan WTO di Bidang Tekstil dan Pakaian Jadi' (The WTO Agreement on Textiles and Clothing/ATC). Keberadaan ATC ini tentu membawa konsekuensi dan pengaruh terhadap usaha ekspor TPT Indonesia. Dengan ini, maka keanggotaan Indonesia di WTO memungkinkan Indonesia memiliki sejumlah instrumen untuk melindungi pasar dalam negerinya. Instrumen-instrumen tersebut diantaranya anti-dumping, subsidi, dan safeguard. Untuk itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah `bagaimana pengaruh masuknya Indonesia ke WTO terhadap daya saing ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia.' Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan tentang bagaimana pengaruh masuknya Indonesia ke WTO, termasuk soal ATC, terhadap usaha peningkatan daya saing ekspor TPT Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang telah dan sedang terjadi, biasanya untuk menjawab pertanyaan penelitian "bagaimana". Kerangka pemikirannya meliputi konsep dan teori dari kebijakan luar negeri termasuk kebijakan perdagangan luar negeri, perdagangan internasional dan perdagangan bebas, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, dan daya saing. Kerangka pemikiran tersebut digunakan sebagai alat untuk menganalisis permasalahan mengenai pengaruh masuknya Indonesia ke WTO terhadap peningkatan daya saing ekspor TPT Indonesia. Penulisan ini pada akhirnya mencapai sebuah temuan bahwa dengan masuknya Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia sekelas WTO berpengaruh terhadap daya saing ekspor Indonesia yang malah menurun. Walau pemerintah Indonesia telah berusaha memperbaikinya dengan mengeluarkan berbagai macam paket kebijakan untuk meningkatkan ekspor, tetapi nilai yang dihasilkan ternyata belum mencapai target seperti yang terjadi sebelum Indonesia masuk WTO. Jika dibandingkan antara sebelum dan sesudah bergabungnya Indonesia ke WTO, maka sebelum Indonesia bergabung dengan WTO perkembangan ekspor Indonesia tumbuh sebesar 9,45 persen per tahun, akan tetapi, setelah bergabung dengan WTO, perkembangan ekspor Indonesia bisa dikatakan turun menjadi 8,17 persen. Bahkan, bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga anggota WTO, daya saing yang dimiliki Indonesia bisa dikatakan masih rendah. Ini menyimpang dari manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan perdagangan internasional itu sendiri, yaitu kesempatan untuk melakukan ekspor barang. Bagi perekonomian suatu negara, ekspor dapat memberikan suntikan dana sebagai salah satu sumber pendapatan nasional. Karena, bila suatu negara ingin melakukan perubahan ekonomi agar lebih terbuka terhadap dunia internasional dibutuhkan kerjasama dengan negara lain, salah satunya adalah dengan ikut serta dalam keanggotaan suatu organisasi internasional seperti WTO.

Actions (login required)

View Item