PUJI LESTYANINGSIH, 070317005
(2007)
DAMPAK PEMBERIAN SUSU FORMULA TERHADAP PERTUMBUHAN TUBUH BAYI (Penelitian Pertumbuhan Tubuh Bayi di Balai Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit William Booth Surabaya ).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Makanan yang utama bagi pertumbuhan bayi adalah ASI atau air susu ibu. Pemberian ASI ekslusif sebaiknya diberikan pada bayi sejak lahir sampai minimal 6 bulan pertama, tanpa makanan tambahan yang lain. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan yang signifikan antara berat badan, panjang badan, lingkar lengan atas dan lingkar kepala bayi (umur 5 bulan) yang diberikan ASI saja dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI dan susu formula di BKIA RS. William Booth, Surabaya. Dengan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pertumbuhan badan bayi yang diberi ASI saja dan bayi yang diberi ASI ditambah susu formula dan apa dampak yang ditimbulkan, maka diharapkan pihak-pihak yang memiliki andil dalam perkembangan pertumbuhan tubuh bayi akan lebih bijaksana untuk memilih makanan yang terbaik bagi bayi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 bayi berumur 5 bulan, dengan pembagian 50 bayi yang diberi ASI saja dan 50 Bayi yang diberi ASI dan susu formula. Variabel yang diukur adalah berat badan, panjang badan, lingkar lengan atas dan lingkar kepala. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji independent sample t test dan uji Mann Whitney, uji ini digunakan untuk membandingkan dua variabel yang berbeda. Hasil uji pada variabel berat badan diperoleh nilai t kelompok bayi laki – laki, yaitu -7,95, dengan tingkat signifikansi 0,00 dan nilai t kelompok bayi perempuan, yaitu -8,89, dengan tingkat signifikansi 0,00. Panjang badan bayi laki–laki, diperoleh nilai t hitung, yaitu 11,28 dengan tingkat signifikansi 0,00 dan bayi perempuan nilai t hitung, yaitu 5,716, dengan tingkat signifikansi 0,00. uji Mann Whitney pada lingkar lengan atas bayi laki-laki Nilai z hitung, yaitu -2,91, dengan tingkat signifikansi 0,00 dan bayi perempuan diperoleh nilai t, yaitu -5.482 dengan tingkat signifikansi 0.00. Lingkar kepala bayi laki-laki diperoleh nilai z, yaitu -6,70 dengan tingkat signifikansi 0,00 dan uji t pada kelompok bayi perempuan diperoleh nilai t, yaitu 14,28 dengan tingkat signifikansi 0,00. Dan Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pada variabel berat badan menunjukkan baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan yang diberikan ASI dan susu formula memiliki rata-rata berat badan lebih berat, dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI saja. Uji variabel panjang badan menunjukkan rata-rata panjang badan bayi laki-laki dan perempuan yang mendapatkan ASI saja lebih panjang dibandingkan bayi yang mendapat ASI dan susu formula. Uji lingkar lengan atas bayi yang mendapatkan ASI dan susu formula lebih lebar dari pada lingkar lengan atas bayi yang mendapat ASI saja. Uji variabel Lingkar kepala menunjukkan lingkar kepala bayi laki-laki maupun perempuan yang mendapatkan ASI saja lebih besar dibandingkan dengan lingkar kepala bayi yang mendapat AS1 dan susu formula. Kandungan gizi yang terdapat dalam ASI sangatlah kompleks dan sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi, di mana kandungan gizi tersebut kebanyakan belum tentu terdapat dalam susu formula. Berdasarkan studi literatur, pemberian PASI terlalu dini berakibat tidak baik pads bayi, dapat mengakibatkan diare (kondisi lambung dan usus belum siap untuk mencerna makanan padat), hambatan pertumbuhan, obesitas dan kurang gizi.
Actions (login required)
|
View Item |