Agritta Pramithasari, 071116038 (2016) PRAKTIK PARTICIPATORY CULTURES ( BUDAYA PARTISIPASI) DIKALANGAN SISWA(Studi Deskriptif tentang Praktik Participatory Cultures Dikalangan Siswa Menengah Atas dalam Penggunaan Media Sosial pada SMA Negeri 2 Kediri). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-pramithasa-38329-7.abstr-k.pdf Download (261kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berusaha mengungkapkan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan remaja melalui keterlibatannya dalam media sosial. Oleh karena remaja saat ini merupakan net generation yang aktif dalam penggunaan internet dan melakukan praktik budaya yang disebut dengan Participatory Cultures. Mereka menggunakan ruang maya untuk saling berinteraksi satu sama lain. Perilaku keikutsertaan dan keterlibatan remaja secara aktif melalui Media sosial dengan cara berkomunikasi, berkolaborasi dan menyumbang ide-ide serta memproduksi konten. Remaja tidak hanya menjadi konsumen akan tetapi terlibat dalam proses produksi. Mereka aktif dalam menggunakan, membagikan informasi yang didapat bahkan memproduksi konten kreatif melalui media online. Praktik Participatory Cultures yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 2 Kediri dilihat melalui empat bentuk budaya partisipasi yaitu ; Affiliation, Expression, Colaboration Problem Solving, dan Circulation. Dari hasil temuan data diperoleh bahwa siswa aktif dalam melakukan partisipasi online ke dalam empat bentuk budaya partisipasi. Hal ini terlihat dari aktivitas-aktivitas siswa SMA Negeri 2 Kediri seperti keanggotaan dalam media sosial (Facebook, Twitter, Path, Instagram, dll) (100%), Memproduksi konten kreatif (digital sampling, fanvideo, fanfiction, edited photo, dll) (58,1%), Menyumbang ide-ide & berkolaborasi (wikipedia, forum diskusi online, game online) (47,7%), menulis diblog atau website (36%). Aktivitas siswa saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan keahlian dengan sesama partisipan dalam ruang maya menghasilkan sebuah produk yang disebut Jenkins (2009) sebagai sebuah komunitas pembelajaran. Praktik budaya partisipasi yang dilakukan oleh remaja melalui bentuk budaya partisipasi, memberikan peluang untuk pembelajaran peer-to-peer dan perkembangan kemampuan yang bernilai berguna di dunia kerja.
Actions (login required)
View Item |