PLURALISME HUKUM DALAM PEMANFAATAN HUTAN KONSERVASI : STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGAMBILAN HASIL HUTAN PADA MASYARAKAT ADAT TENGGER DI DESA RANU PANI, KECAMATAN SENDURO,KABUPATEN LUMAJANG

Dyah Sawitri, 070116513 (2005) PLURALISME HUKUM DALAM PEMANFAATAN HUTAN KONSERVASI : STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGAMBILAN HASIL HUTAN PADA MASYARAKAT ADAT TENGGER DI DESA RANU PANI, KECAMATAN SENDURO,KABUPATEN LUMAJANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-sawitridya-1533-fisant-t.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
17354.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Masyarakat Tengger Ranu Pani tinggal di dalam kawasan hutan (enclave) memandang hutan sebagai sumber kehidupan. Maka dari itu, untuk kelangsungan hidup mereka memanfaatkan hutan. Dalam kegiatan pemanfaatan hutan itu tedapat sistem hukum di dalamnya. Oleh karena itu, hal menarik yang dapat dikaji adalah aturan-aturan apa saja yang berlaku dalam memanfaatkan hutan ? Bagaimana aturan-aturan tersebut saling berinteraksi ? Bagaimana kaitan antara pandangan dan perilaku masyarakat Tengger terhadap aturan-aturan tersebut ? Bagaimanakah penyelesaian sengketanya ? Sanksi apa saja yang dijatuhkan bagi pelanggarnya ? Penelitian ini akan mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku dalam pemanfaatan hutan, pandangan dan perilaku masyarakat terkait dengan aturan-aturan tersebut, serta sengketa yang terjadi, cara penyelesaian, dan sanksi-sanksi yang diberikan pada pelanggar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan/observasi perilaku masyarakat dalam mengambil hasil hutan dan upacara adat pada masyarakat Tengger. Selain itu, juga menggunakan metode wawancara pada masyarakat Tengger untuk mengetahui pandangan mereka tentang aturan pemanfaatan hutan. Wawancara juga dilakukan pada petugas PPA untuk mengetahui aturan-aturan yang berlaku, cara penyelesaian sengketa, dan sanksi-sanksi yang diberikan pada pelanggar. Pluralisme hukum dalam pemanfaatan hutan konservasi terkait dengan adanya interaksi antara hukum adat dan hukum negara dalam pemanfaatan hutan dan interaksi antara perilaku masyarakat dalam mendapatkan hasil hutan dengan hukum yang ada. Pada akhirnya, masyarakat Tengger dan petugas PPA adalah arena semi- otonom yang dapat menghasilkan aturan-aturan sendiri, yang memungkinkan keduanya mendapatkan keuntungan, utamanya masyarakat Tengger di dalam mengakses sumber daya hasil-hasil hutan dengan cara mengambil hasil hutan waktu dini hari dan apabila ketahuan petugas maka masyarakat dapat memberikan "uang tutup mulut".

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis.Ant.19/06 Saw p
Uncontrolled Keywords: ENVIRONMENTAL PROTECTION; FORESTY � LAW AND LEGISLATION
Subjects: K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB1468-1550 Social laws and legislation. Welfare. Charities
Q Science > QH Natural history > QH1 Natural history (General - Including nature conservation, geographical distribution)
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
Dyah Sawitri, 070116513UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Endah Kinasih, S.Sos., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 28 Jul 2006 12:00
Last Modified: 21 Jun 2017 17:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17354
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item