Raisa Karina Hadi (2015) Implementasi Kebijakan Relokasi Pedagang Pasar (Studi Eksploratif Tentang Faktor – Faktor Kegagalan Implementasi Kebijakan Relokasi Pedagang Pasar Waru Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (429kB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (91kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (91kB)
	Text 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (356kB)
	Text 5. BAB II DESKRIPSI UMUM KAJIAN PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (248kB) | Request a copy
	Text 6. BAB III PENYAJIAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (255kB) | Request a copy
	Text 7. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (114kB) | Request a copy
	Text 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (97kB)
	Text 9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 27 May 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan berjalannya era otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan termasuk di bidang pengelolaan pasar tradisional di daerahnya masing – masing, seperti implementasi kebijakan relokasi pedagang Pasar Waru di Kabupaten Sidoarjo. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor – faktor kegagalan pada implementasi kebijakan relokasi pedagang Pasar Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti memakai metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam tidak hanya kepada aparat pelaksana tetapi juga kepada pedagang eks Pasar Waru selaku kelompok sasaran kebijakan. sedangkan pengumpulan data sekunder melalui dokumentasi. Teknik penentuan informan, secara purposive yang selanjutnya berkembang dengan teknik snowball. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor kegagalan implementasi kebijakan relokasi pedagang Pasar Waru, antara lain (1). Komunikasi yang terjalin antara aparat pelaksana dengan kelompok sasaran tidak berjalan secara optimal, hal ini dilihat dari tidak adanya sosialisasi mengenai rencana kebijakan kepada pedagang, kurang jelasnya proses pendataan pedagang untuk pemesanan stand di Pasar Kedungrejo, dan perbedaan informasi mengenai jumlah stand di Pasar Kedungrejo. (2). Adanya aparat pelaksana yaitu Kepala Desa Kedungrejo yang cenderung tidak memihak kebijakan dengan memberikan ijin pedagang untuk berdagang di sekitar Pasar Waru. (3). Adanya kondisi eksternal yang menghambat kebijakan, yaitu pedagang yang nyaman dengan lokasi lama karena dekat dengan tempat tinggal mereka; adanya pendapatan yang lebih besar saat berdagang di lokasi lama; adanya dukungan pejabat setempat seperti kepala desa dan ketua RW yang memberikan ijin kepada pedagang untuk bisa berdagang di lokasi lama. (4). Minimnya dukungan target group yang telihat dari rendahnya partisipasi pedagang pasar Waru dalam pelaksanaan kebijakan relokasi. Translation: Over the era of regional autonomy, local governments have the authority to establish policies, including in the field of management of traditional markets in each region, such as implementation of relocation policy on Waru market traders in Sidoarjo. The problem in this research is failure factors on implementation of the relocation policy of Waru market traders, Sidoarjo. To answer these questions, the researcher used a qualitative research method with explorative type. Data was collected through in-depth interview technique, not only to the executive authorities but also to the merchant eks Waru Market as target group policy. While secondary data collection used documentation. Informant determination techniques, which further purposively developed snowball technique. The results of this research study is that there are several failure factors implementation of relocation policy on Waru market traders because of some reasons; (1). Communication between the implementing agency with the target group is not running optimally, it is seen from the lack of socialization of the policy plan to the merchants, traders lack of clarity in the data collection process for booking a stand at the Market Kedungrejo and differences in information on the number of booths of Kedungrejo Market. (2). The existence of the implementing agency Kedungrejo village chief who tend not to give permission policy favoring traders to trade around Waru Market. (3). The existence of external conditions that hamper policy, traders are still comfortable with the old location because it is close to where they live; the existence of a greater income when trading in the old location; the support of local authorities such as village heads and RW are giving permission for traders to be able to trade in the old location. (4). The lack of support for the target group which is seen from the low participation in the implementation of market traders Waru relocation policy.

Actions (login required)

View Item