Gita Ardi Lestari (2015) Pengaruh Jurnalisme Foto terhadap Perubahan Kebijakan Luar Negeri:Studi Kasus Foto Saigon Execution 1968 dan Perubahan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (160kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (81kB)
	Text (BAB 1) 3. BAB I.pdf Download (447kB)
	Text (BAB 2) 4. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (931kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 5. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 6. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (88kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (102kB)
	Text (LAMPIRAN) 8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (114kB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini mengangkat tema jurnalisme foto dan hubungannya dengan perubahan kebijakan luar negeri. Publikasi jurnalisme foto Saigon Execution dan perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam Perang Vietnam sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Sebagai landasan teori tulisan ini menggunakan photojournalism and foreign policy untuk melakukan identifikasi terhadap foto Saigon Execution. Sedangkan dalam menganalisis perubahan kebijakan luar negeri tulisan ini memakai argumentasi dari berbagai scholar mengenai peran media massa dan opini publik dalam membentuk kebijakan luar negeri. Perang Vietnam yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini dibatasi pada kurun waktu 1964 – 1970. Dengan memakai waktu masuknya Amerika Serikat secara resmi dalam Perang Vietnam pada 1964 dan menggunakan momentum Tet Offensive pada 1968 sebagai saat menurunnya dukungan publik terhadap pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam Perang Vietnam, serta dipublikasikannya foto Saigon Execution kepada publik sebagai bagian dari media massa. Sejak saat itu munculnya kelompok antiwar movement dan turunnya dukungan terhadap pemerintah dalam berbagai poling menghasilkan tekanan pada pemerintah terutama presiden sebagai commander in chief dalam Perang Vietnam. Selanjutnya pada 1969 ketika terjadi perubahan presiden dari Lyndon Johnson ke Richard Nixon beberapa strategi dan kebijakan yang dipakai Amerika Serikat dalam Perang Vietnam juga mengalami perubahan. Hipotesa awal dalam penelitian ini terdapat pada kemampuan media massa terutama dengan konten visual seperti foto dalam menghasilkan pengaruh terhadap publik dalam menanggapi sebuah isu. Sehingga ada aksi yang dilakukan publik untuk menghentikan isu tersebut. Dalam konteks negara demokrasi dan liberal seperti di Amerika Serikat, opini publik dapat dijadikan acuan pembuat kebijakan dalam memutuskan kebijakan. Pada penelitian ini, peneliti menguraikan dulu jurnalisme foto Saigon Execution sebagai produk media massa. Lalu menggunakan opini publik lewat poling dan antiwar movement sebagai reaksi publik atas pemberitaan di media massa. Untuk melihat apakah media massa lewat jurnalisme foto memiliki hubungan dengan perubahan kebijakan luar negeri, opini publik menjadi salah satu variabel yang dipakai peneliti. Sehingga hubungan antara jurnalisme foto sebagai produk dari media massa, opini publik, dan adanya perubahan kebijakan luar negeri dapat dianalisis dalam kerangka pemikiran yang sistematis dengan menggabungkan beberapa teori dan definisi konsep yang jelas. Pada akhirnya penelitian ini menajwab sejauh mana pengaruh jurnalisme foto sebagai produk media massa dapat mempengaruhi perubahan kebijakan pasca publikasi Saigon Execution.

Actions (login required)

View Item