Agnes Revandya Yulia Theasari, 070710750 S (2011) PERILAKU KONSUMEN (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Konsumen Mooncake Dalam Perayaan Festival Musim Gugur Di Lung Yuan Hotel Sheraton Surabaya). Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-theasariag-22155-abstrak-p.pdf Download (12kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-theasariag-18951FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Budaya Tionghoa telah sedikit ditinggalkan oleh keturunannya. Salah satunya adalah Festival Musim Gugur yang dirayakan masyarakat Tionghoa sekali dalam setahun setiap tanggal 15 bulan ke-8 Imlek. Banyak makna yang tersirat dari perayaan tersebut, salah satunya adalah tradisi menyajikan kue bulan sebagai menu wajib. Dan hal ini dilihat oleh pihak Lung Yuan Chinese Restaurant Hotel Sheraton Surabaya sebagai pasar yang menguntungkan. Karena tradisi tersebut, membuat etnis Tionghoa berlomba-lomba membeli kue bulan yang paling enak dan mahal. Lung Yuan Chinese Restaurant menghadirkan kue bulan dengan berbagai varian rasa. Lengkap dengan packaging yang istimewa dan harga yang terjangkau. Banyak konsumen Tionghoa datang untuk membeli. Perilaku mereka sebagai konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, psikologis dan juga faktor pribadi. Bagaimana ke empat faktor tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli kue bulan. Dan dalam proses pembelian, konsumen mengalami tahapan pengambilan keputusan untuk membeli kue bulan. Dan bagaimana proses tersebut dilewati dapat menentukan pembelian kue bulan oleh konsumen. Perilaku konsumen yang dilihat dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang untuk membeli kue bulan di Lung Yuan. Dari hasil pengamatan, akan di deskripsikan sesuai dengan data yang di peroleh dari berbagai informan yang telah ditentukan. Serta didukung dengan data yang diperoleh dari informan berupa foto, brosur dan juga literatur lain.. Lung Yuan menjual kue bulan seharga Rp. 188.000,- /paket berisi 4 kue bulan besar atau 6 kue bulan kecil, yang bisa didapatkan oleh konsumen menjelang Festival Musim Gugur. Makna dari perayaan Festival Musim Gugur ini adalah rasa syukur atas semua yang telah diberikan oleh Dewa Bumi kepada kita. Rasa syukur itu diwujudkan dalam bentuk persembahan kue bulan saat melakukan sembahyang kepada Dewa Bumi dan juga memakan kue bulan bersama keluarga dan kerabat dengan cara dibagi. Tradisi itu sangat melekat bagi masyarakat etnis Tionghoa sehingga kue bulan dapat dimaknai melambangkan kebulatan dan keutuhan keluarga. Bagi mereka yang masih merasa Tionghoa pasti akan membeli kue bulan sebagai wujud cinta mereka kepada tradisi. Karena dengan menjalankan tradisi tersebut mereka akan merasa terakui sebagai etnis Tionghoa di kalangan mereka sendiri. Memberikan hantaran kue bulan kepada kerabat juga menjadi salah satu tradisi. Di Lung Yuan sendiri para konsumen juga melakukan proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan kebutuhan, pencarian informasi, melakukan evaluasi alternatif yang nantinya akan memutuskan membeli kue bulan sesuai yang diinginkan dan perilaku setelah membeli akan menentukan apakah para konsumen akan kembali membeli kue bulan di Lung Yuan atau berpindah ke tempat lain. Dan karena keteguhan masyarakat Tionghoa dalam memegang tradisi leluhur maka mereka akan tetap menjalankan tradisi yaitu menyajikan kue bulan dalam setiap perayaan festival musim gugur. Kue bulan yang menjadi tradisi sangat diburu menjelang perayaan Festival Musim Gugur. Para konsumen tidak menghiraukan masalah harga kue bulan yang relatif mahal karena makna yang terkandung dalam kue bulan adalah lanmbang syukur atas rejeki yang telah diterima. Sehingga etnis Tionghoa percaya jika membeli kue bulan akan mendapatkan rejeki yang melimpah sepanjang tahun dan juga wujud pengakuan akan masyarakat Tionghoa itu sendiri

Actions (login required)

View Item