DIMI TRI S. A., 040217402 (2009) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN "It's A STORE" SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) BAB II - gdlhub-gdl-s1-2009-dimitrisa-10256-b251-8.pdf Download (208kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-dimitrisa-10256-b251-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kepemimpinan merupakan hal terpenting dalam proses Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka dari itu untuk meningkatkan kinerja karyawan pemimpin harus mengerti bagai mana kondisi dan kematangan karyawan. Gaya kepemimpinan pemimpin juga harus disesuaikan dengan kondisi dan keadaan karyawan, oleh sebab itu pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinan situational dimana pada gaya ini tidak ada gaya yang terbaik untuk suatu kondisi tertentu karena gaya sangat dipengaruhi oleh kondisi dan tingkat kematangan karyawan. Dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan dan kemauan karyawan untuk bekerja maka kinerja karyawan dapat meningkat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menelaah pengaruh antara gaya kepemimpinan situasional dengan kinerja perusahaan It’s A Store” PT Agasam Surabaya, dimana secara teoritis kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan dan kondisi karyawan, hal ini dapat dibuktikan dengan menggunkan regresi sederhana Hubungan antar variabelnya dinyatakan sebagai berikut : Y = α 0 + β1 X 1 Penelitian ini dilakukan pada karyawan “It’s A Store” PT Agasam Surabaya yang berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana, dimana variabel bebasnya adalah Gaya kepemimpinan Situational (X) dan kinerja perusahaan (Y). Temuan hasil menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan Situational berpengaruh secara significan terhadap kinerja karyawan, hal ini disebabkan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer area sesuai dengan kondisi karyawan, hal ini dapat diartikan bahwa pemimpin berorientasi pada perilaku hubungan antara pemimpin dan karyawan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung dengan nilai t sebesar 8,512 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ( p < 0.05), Besarnya pengaruh seluruh variabel bebas terhadap kinerja kerja adalah 0,602 atau 60,2 %.

Actions (login required)

View Item