MUKHLIS PUTRA YAMAN, 040811545 (2013) PENGGUNAAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS (VALSAT) UNTUK MENGIDENTIFIKASI WASTE BESERTA USULAN PERBAIKAN DENGAN MENGGUNAKAN CAUSE AND EFFECT DIAGRAM PADA PROSES PRODUKSI ATAP GELOMBANG FIBERGLAS (STUDI KASUS DI CV. SURYA AGUNG ENTERPRISE). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (507kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan hasil analisis dan uraian hasil penelitian pada CV. Surya Agung Enterprise, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Hasil identifikasi waste pada proses produksi atap gelombang fiberglas adalah Transportasi berlebih (excessive transportation) dengan skor rata-rata 8,5, Waktu tunggu (waiting) dengan skor rata-rata 7,5, Proses yang tidak sesuai (inappropriate processing) dengan skor rata-rata 5,5, Produk cacat (defects) dengan skor rata-rata 5, Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) dengan skor rata-rata 3,25, Produksi berlebih (overproduction) dengan skor rata-rata 3, Persediaan yang berlebih (unnecessary inventory) dengan skor rata-rata 2,75. 2. Penyebab terjadinya waste dengan menggunakan analisa cause and effect diagram, yaitu: a) Transportasi berlebih (excessive transportation) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh tidak adanya supir khusus untuk mengantarkan produk ke konsumen, tidak adanya SOP yang jelas tentang pengiriman produk ke konsumen, layout produksi kurang efektif, dan kereta dorong yang sering rusak b) Waktu tunggu (waiting) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh karyawan yang tidak tertib, pembuat keputusan yang tidak konsisten, metode production plan yang tidak pasti, lamanya kedatangan bahan baku, kualitas mesin gerinda yang kurang bagus, alat mixing berkapasitas kecil, serta layout produksi yang berjauhan. c) Proses yang tidak sesuai (inappropriate processing) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh karyawan yang mengabaikan SOP, SOP yang kurang jelas, kualitas mesin gerinda yang kurang bagus, serta cetakan yang jarang dibersihkan. d) Produk cacat (defects) Pemborosan ini antara lain disebabkan karyawan yang mengabaikan SOP, SOP yang kurang jelas , quality control yang hanya satu, kualitas mesin gerinda yang kurang bagus, serta cetakan yang jarang dibersihkan. e) Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh karyawan tidak tertib, aturan kerja yang tidak bersifat formal, serta layout produksi yang kurang efektif f) Produksi berlebih (overproduction) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh production plan yang tidak pasti dan pembuat keputusan yang tidak konsisten. g) Persediaan yang berlebih (unnecessary inventory) Pemborosan ini antara lain disebabkan oleh pembuat keputusan yang tidak konsisten, production plan yang tidak pasti, dan adanya minimal order bahan baku. 3. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi waste berdasarkan dari analisa cause and effect diagram yaitu: menetapkan satu supir khusus untuk proses pengiriman produk ke konsumen, merealisasikan perubahan layout produksi, membuat suatu peraturan kerja formal yang jelas dan tegas beserta stimulusnya, melakukan negosiasi dengan supplier untuk menekan angka keterlambatan material, membeli mesin gerinda yang berkualitas lebih bagus, mengganti wadah atau tempat mixing dengan yang berkapasitas lebih besar, melakukan pengecekan, pendokumentasian, dan perbaikan terhadap kondisi alat dan mesin produksi setiap selesai jam kerja, melakukan sosialisasi SOP dan memberikan arahan serta motivasi kepada karyawan, meningkatkan pengawasan dan memambah jumlah quality control, melakukan pembinaan lebih lanjut dan pelatihan khusus pada pembuat keputusan.

Actions (login required)

View Item