PEMBAYARAN GANTI RUGI OLEH PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP AHLI WARIS (STUDI KASUS KECELAKAAN PESAWAT AIRASIA QZ8501)

RIDWAN RISWANA, 031314253112 (2016) PEMBAYARAN GANTI RUGI OLEH PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP AHLI WARIS (STUDI KASUS KECELAKAAN PESAWAT AIRASIA QZ8501). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (431kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (595kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (484kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (252kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR BACAAN)
DAFTAR BACAAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (363kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (377kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam Kasus kecelakaan pesawat airasia QZ 8501 masuk ke dalam rezim hukum penerbangan internasional, maka yang berlaku adalah sejumlah konvensi yang sudah diratifikasi oleh Indonesia Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji dan menganalisis serta menganalisis norma hukum tentang penyelesaian ganti rugi terhadap ahli waris korban pengguna jasa angkutan udara. Dengan rumusan masalah sebagai berikut; bagaimana pengaturan ganti rugi terhadap korban kecelakaan penerbangan internasional di Indonesia dan bagaimana pembayaran ganti rugi terhadap ahli waris korban kecelakaan airasia apabila korban tidak ditemukan, penelitian tesis ini merupakan penelitian yuridisnormatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, konseptual dan kasus. Diperoleh hasil analisis antaralain bahwa Pengaturan ganti rugi dalam konvensi warasawa 1929 diatur dalam pasal 22, menurut pasal tersebut ganti rugi untuk penumpang terbatas 125.000 gold francs, jumlah tersebut merupakan batas minimum yang tidak boleh lebih rendah dan tidak boleh ada suatu perjanjian yang bermaksud mengurangi jumlah tersebut atau membebaskan tanggung jawab perusahaan penerbangan, namun demikian perjanjian antara penumpang dengan perusahaan penerbangan diizinkan untuk lebih tinggi dari jumlah tersebut, dan sesuai Undang-Undang nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pasal 178 ayat 1 menyebutkan penumpang yang berada dalam pesawat udara yang hilang, dianggap telah meninggal dunia, apabila dalam jangka waktu tiga bulan setelah tanggal pesawat udara seharusnya mendarat di tempat tujuan akhir tidak diperoleh kabar mengenai hal ihwal penumpang tersebut, tanpa diperlukan putusan pengadilan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK.31/16 Ris p
Uncontrolled Keywords: Pembayaran Ganti rugi Kecelakaan, Asuransi , Angkutan Udara
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K1000-1395 Commercial law > K1241-1287 Insurance
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7340-7512 Commercial law > K7470 Insurance
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
RIDWAN RISWANA, 031314253112UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLucianus Budi Kagramanto, Prof. Dr., S.H., M.H.UNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 23 May 2016 10:12
Last Modified: 23 May 2016 10:12
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30627
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item