ARNITA HAMID, 099712427D
(2002)
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI BARU TERHADAPMOTIVASI KERJA DAN PRESTASI KERJA DI PTP NUSANTARA IV (Persero) SUMATERA UTARA.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada dasarnya bertujuan untuk mencapai tujuan ganda yaitu ekonomi dan non ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, BUMN terutama dalam menghadapi pasar global dituntut dapat meningkatkan daya saing produk, daya cipta, manajemen yang lebih efisien, sumber daya manusia yang lebih professional, dan staf yang lebih adaptifterhadap perubahan domestik dan global. Untuk itu Menteri Negara Pendayagunaan BUMN / Badan Pembina BUMN membuat keputusan Program Reformasi BUMN tahun 1998 tentang wewenang manajemen BUMN dalam melakukan perubahan organisasi seperti kerja sama perusahaan dengan swasta, dan restrukturisasi serta merger (Master Plan BUMN 1998). Kasus merger 3 PTP Nusantara yaitu PTP Vl, VII dam VIII menjadi PTP nusantara IV / persero (Korwil PTP Nusantara Sumatra, Medan 1999) dapat dipahami dari konsep dasar diatas. Bahkan dalam pandangan pakar ekonomi antara lain Rue Holland (1996) dan Pradiyansyah (1996) merger antar perusahaan diakui dapat meningkatkan efisiensi manajemen dan profit perusahaan walaupun mungkin masih menghadapi masalah dari segi sumber daya manusia. Kasus merger tiga perusahaan tersebut menarik untuk diteliti lebih jauh. Penelitian ditujukan untuk menjelaskan pengaruh budaya bare dalam kasus merger di atas terhadap motivasi dan prestasi kerja staf di PTP Nusantara IV (persero), Sumatera Utara, Indonesia. Lokasi penelitian dipusatkan di 22 perkebunan, 1 unit usaha, 2 kantor direksi PTP Nusantara IV / persero Sumatera Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak (Chimer Random Sampling) dengan melibatkan 239 responden sebagi sampel yang seluruhnya meliputi manager menengah PTP Nusantara IV. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) model lengkap. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (a) budaya organisasi baru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja, (b) motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, (c) budaya organisasi barn berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi kerja, dan (d) budaya organisasi barn berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja secara tidak langsung melalui pemberian motivasi kerja secara intensif sebagai variabel antara. Beberapa faktor motivasi yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan secara tidak langsung antara lain pemberian insentif, menumbuhkan penghargaan terhadap lingkungan kerja (social attribution), dan pendekatan fisiologis yang dapat memenuhi kebutuhan materi dan mental mereka. Motivasi melalui pendekatan penghargaan lingkungan kerja dapat memperkecil stress di tempat kerja sebagai akibat merger. Sedangkan pendekatan fisiologis dapat memenuhi kebutuhan staf yang lebih tinggi. Lebih jauh lagi motivasi insentif dapat mengarahkan perilaku mereka meningkatkan komitmen kerja, inisiatif kerjasama, kontrol social, dan prestasi kerja. Di pihak lain, kontrol ketat di dalam perusahaan terutama untuk menghadapi perilaku staf yang tidak efisien dan sekaligus koreksi terhadap sistem, prosedur dan kebijakan perusahaan sangat diperlukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran nilai-nilai moral (moral hazard).
Actions (login required)
 |
View Item |
