JOHN S. KEKENUSA, 090315233 D (2006) PEMODELAN HASIL TANGKAPAN DAN EVALUASI MODEL PRODUKSI SURPLUS IKAN CAKALANG YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN SEKITAR BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-kekenusajo-3923-dism05-k.pdf Download (467kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
32787.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L.) tergolong sumberdaya perikanan pelagis penting dan merupakan salah satu komoditi ekspor. Sumberdaya ikan perlu dikelola dengan baik karena merupakan sumberdaya hayati yang dapat diperbaharui (renewable), namun dapat mengalami tangkap lebih (overfishing), deplesi ataupun kepunahan. Dengan demikian, mengelola suatu sumberdaya ikan dengan cara benar dan tepat adalah suatu keharusan. Dalam pemanfaatan sumberdaya ikan di laut, salah satu permasalahan utama ialah berapa banyak ikan yang dapat ditangkap tanpa mengganggu keberadaan stok, atau bagaimana panen biomassa ikan dapat dimaksimalkan tanpa mengganggu prospek eksploitasi di masa mendatang. Salah satu cara pendekatan dalam pengelolaan sumberdaya ikan ialah melalui pemodelan. Tujuan penelitian ialah membentuk model matematika yang dapat digunakan untuk menduga hasil tangkapan (Y) sebagai fungsi dari upaya tangkap (trip, XI) dan waktu tangkap (bulan, X2), mengetahui musim penangkapan ikan, mendapatkan Model Produksi Surplus terbaik, mengetahui basil tangkapan maksimum lestari (MSY) dan hasil tangkapan maksimum secara ekonomi (MEY), serta tingkat pemanfaatan dan pengupayaan ikan cakalang Data hasil tangkapan (Y), upaya tangkap (X1), dan waktu tangkap (X2) yang digunakan untuk pembentukan model dan analisis penentuan musim tangkap diperoleh dari Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Aertembaga Bitung dan TPI Manado. Data yang digunakan untuk penerapan model produksi surplus dikumpulkan dari data hasil tangkapan cakalang di perairan Bitung bersumber dari Dimas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan diagram pencar antara Y dengan X1 dilakukan analisis dengan pendekatan regresi parametrik. Untuk analisis Y dengan X2 berdasarkan regresi parametrik diperoleh hasil yang kurang sesuai, sehingga dilakukan pendekatan nonparametrik. Hubungan Y dengan X2 memperlihatkan adanya perubahan pola perilaku data. Perubahan perilaku data ini dijelaskan dengan model spline kuadratik. Dengan demikian, dalam menelaah hubungan Y dengan X1 dan X2 secara bersama-sama dilakukan dengan model semiparametrik melalui pendekatan spline kuadratik parsial. Berdasarkan hasil analisis dan pengujiannya diperoleh model semiparametrik untuk tiga knots (43 47 113) dengan Generalized Cross Validation (GCV) minimum, yaitu : Y = 34,0204 – 1,0693 X2 + 0,4158 (X2- 43) + - 0,4427 (X2- 47) + + 0,2593 (X2– 113) 2+ + 0,7042 dengan koefisien determinasi R2 = 85,59 %. Dengan nilai R2 yang cukup besar, nilai GCV yang minimum serta ditunjang oleh hasil plot 3 dimensi yang cukup baik, dan nilai sisaan yang relatif kecil (nilai validasi), maka model penduga tersebut dapat diandalkan. Bulan Januari sampai April, Juni, Juli, dan September dikelompokkan sebagai musim tangkap ikan, sedangkan bulan Mei, Agustus, dan Oktober sampai Desember bukan musim tangkap ikan. Model Produksi Surplus yang dapat digunakan untuk menelaah hasil tangkapan ikan cakalang di perairan Bitung ialah model Schaefer. Upaya tangkap optimum per tahun di perairan Bitung secara ekonomi EMEY (23.426 trip), secara biologi EMSY (38.319 trip), dan secara sosial EOA (46.851 trip). Hasil tangkapan optimum secara ekonomi CMEY (29.293,95 ton), dan secara biologi CMSY (34.504,39 ton). Tingkat pemanfaatan untuk tahun 2003 sebesar 106,60 %, dengan tingkat pengupayaan 96,96 %. Hasil tangkapan untuk tahun 1998–2003 sudah di atas nilai MSY, berarti menunjukkan adanya overfishing (tangkap lebih). Keuntungan maksimum per tahun sebesar Rp. 64.478.800.000.-, dapat diperoleh pada kondisi pengusahaan secara ekonomi (MEY). Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan penerapan analisis spline multivariabel untuk pemodelan hasil penangkapan ikan, serta penggunaan kriteria statistika dalam memilih model penduga terbaik model produksi surplus. Selain itu penelitian ini merupakan informasi berharga, terutama bagi para nelayan dan pengusaha perikanan cakalang dalam mengelola usahanya secara lebih efisien dan ekonomis dalam menentukan waktu tangkap dan jumlah armada. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pemerintah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dalam mencegah atau mengatasi overfishing serta menetapkan perencanaan perikanan cakalang yang efisien dan lestari.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK Dis M 05/07 Kek p | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Skipjack, Catch Model, Spline Model, Surplus Production Model, Bioeconomic Model, Bitung-North Sulawesi | ||||||||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334.9-336.5 Fishery processing S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH343.2-343.3 Fishery oceanography. Fishery meteorology |
||||||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Matematika & IPA | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | ||||||||||||
Date Deposited: | 20 Jun 2017 18:39 | ||||||||||||
Last Modified: | 20 Jun 2017 18:41 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32787 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |